Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan penawaran saham perdana atau atau Initial Public Offering (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel sebagai IPO terbesar anak perusahaan BUMN dalam dua dekade terakhir.

Tiko, sapaan Kartika, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Telkom Group yang berhasil merealisasikan sebuah langkah besar infrastruktur telekomunikasi melalui aksi korporasi penawaran saham perdana anak usahanya yakni Mitratel.

"IPO dari Mitratel merupakan IPO terbesar anak perusahaan BUMN dalam dua dekade terakhir," katanya seperti dikutip dari akun resmi Instagram Mitratel yakni @mitratel di Jakarta, Selasa.

Wamen BUMN juga menyampaikan apresiasi kepada Mitratel yang telah sukses menjadi perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia yang memiliki lebih dari 28.000 menara telekomunikasi.

Menurut dia, IPO Mitratel merupakan langkah yang tepat dalam penataan portfolio demi penciptaan value creation yang optimal khususnya di bisnis infrastruktur telekomunikasi, selain itu menciptakan BUMN yang berdaya saing.

Hal ini juga akan memperkuat positioning Mitratel sebagai The Best Tower Communication Industry yang independen dan siap mendukung mobile operator di Indonesia, baik BUMN maupun swasta untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggannya terlebih di era 5G mendatang.

"Revolusi Industri 4.0 memberikan peluang sekaligus tantangan bagi perkembangan perekonomian ke depan. Transformasi digital merupakan upaya untuk mengoptimalkan peranan teknologi digital dalam meningkatkan daya saing bangsa dan sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," kata Tiko.

Di era Industri 4.0 seperti sekarang, lanjutnya, infrastruktur komunikasi menjadi kunci bagi percepatan transformasi digital sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo kepada seluruh direktur utama BUMN, BUMN harus beradaptasi pada model bisnis yang lebih baru agar melangkah lebih cepat dan memenangkan persaingan baik nasional maupun internasional.

Presiden Jokowi melihat bahwa adaptasi dari perubahan ini telah dilakukan oleh sektor perbankan dan telekomunikasi yakni salah satunya Telkom.

"Semoga langkah ini juga dapat semakin mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital dan mewujudkan cita-cita Indonesia untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital terbesar, khususnya di Asia Pasifik," kata Tiko.

Sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan dana hasil penawaran umum perdana saham Mitratel berpotensi melampaui hasil dana IPO PT Bukalapak.com Tbk yang mencapai Rp21,9 triliun pada Agustus 2021.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, Mitratel merupakan salah satu anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi.

Dengan merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, Mitratel termasuk dalam kategori perusahaan dengan aset skala besar atau aset di atas Rp250 miliar.

Saat ini Mitratel sedang melakukan penawaran umum saham dan telah memasuki tahap penawaran awal atau bookbuilding. Jumlah saham yang ditawarkan Mitratel sebanyak 25,54 miliar saham dengan rentang harga saham yang ditawarkan sebesar Rp775 sampai dengan Rp975 per saham.

Nyoman mengatakan bahwa berdasarkan jumlah saham dan harga saham Mitratel tersebut, maka perkiraan dana yang akan diperoleh Mitratel berkisar Rp19,79 triliun hingga Rp24,9 triliun.

Dengan mempertimbangkan angka-angka tersebut, dan apabila proses penawaran umum saham Mitratel berjalan sesuai rencana perusahaan, maka nilai fund raising Mitratel berpotensi melebihi Bukalapak.

Baca juga: Erick Thohir berharap IPO Mitratel beri dampak positif berkelanjutan

Baca juga: Kementerian BUMN yakin IPO Mitratel bakal sukses

Baca juga: Dirut Mitratel optimistis konsisten bangun layanan telekomunikasi

Baca juga: Telkomsel alihkan 4.000 menara telekomunikasi ke Mitratel