Peparnas
NPC DIY targetkan 15 medali emas di Peparnas Papua
26 Oktober 2021 20:00 WIB
Atlet balap kursi roda National Paralympic Committee (NPC) Zaenal Arifin (kiri) dan Doni Yulianto (kanan) mengikuti pemusatan latihan (Pelatnas) di Stadion Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Selasa (3/11/2020). NPC Indonesia menargetkan satu medali emas pada ajang Paralimpiade 2021 di Tokyo, Jepang. (ANTARA FOTO/Maulana Surya/wsj.)
Yogyakarta (ANTARA) - National Paralympic Committee (NPC) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan meraih 15 medali emas pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI 2021 di Papua, 2-15 November.
Ketua Umum NPC DIY Hariyanto saat dihubungi di Yogyakarta, Selasa, mengatakan target itu sama dengan perolehan medali emas pada ajang Peparnas XV di Bandung, Jawa Barat 2016.
"Kami untuk tahun ini prinsipnya mempertahankan perolehan medali di Bandung," kata dia.
Target perolehan medali emas pada tahun ini tidak ditingkatkan karena Hariyanto menyadari pelaksanaan pemusatan latihan daerah (pelatda) jelang Peparnas 2021 ini kurang optimal karena terkendala pandemi COVID-19.
Baca juga: Paku Alam X lepas atlet Yogjakarta ke Peparnas Papua
Baca juga: Mahfud minta sukses pengamanan PON XX dilanjutkan di Peparnas Papua
Selama pandemi, menurut dia, pelatihan sempat berlangsung secara mandiri dengan dipantau para pelatih secara virtual.
"Secara persiapan karena COVID-19 kami tidak bisa 100 persen berjalan dengan baik," kata dia menambahkan.
Selain itu, jumlah atlet yang diberangkatkan ke Papua hanya sebanyak 87 orang yang terdiri dari empat klasifikasi disabilitas, yaitu tuna daksa 62 atlet, tuna rungu wicara 8 atlet, tuna grahita 4 atlet, dan tuna netra 12 atlet.
Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan Peparnas XV di Bandung yang mencapai 100 atlet.
"Ini karena biaya, dari Pemda DIY tahun lalu ada 'refocusing' anggaran untuk penanganan COVID-19. Alhamdulillah tahun ini tidak ada 'refocusing' tapi dari pemda tetap tidak bisa memberikan dana yang besar," kata dia menjelaskan.
Pembatasan nomor perlombaan untuk atlet elite di Peparnas XVI Papua, lanjut Hariyanto, turut menjadi alasan target medali emas tahun ini tidak meningkat.
"Otomatis kan kami untuk mendapat medali emas juga berat. Kalaupun mereka kemarin (di Bandung) bisa dua medali saat ini satu saja harus berjuang keras," katanya menegaskan.
Untuk mencapai target 15 medali emas, NPC DIY mengandalkan tiga cabang olahraga (cabor) yakni panahan, tenis kursi roda, dan catur.
Gayuh Satrio, pacatur penyandang tunanetra, kata Hariyanto, kembali menjadi salah satu atlet andalan mewakili DIY.
"Di Bandung Gayuh menyumbang tiga medali emas. Tahun ini kami harapkan bisa kembali meraih emas untuk DIY," pungkas Hariyanto.
Baca juga: Melihat kesiapan penyelenggaraan Peparnas XVI Papua
Baca juga: Bupati Purwakarta sambut atlet PON dan lepas atlet Peparnas
Baca juga: Aceh kirim 22 atlet ke Peparnas XVI di Provinsi Papua
Ketua Umum NPC DIY Hariyanto saat dihubungi di Yogyakarta, Selasa, mengatakan target itu sama dengan perolehan medali emas pada ajang Peparnas XV di Bandung, Jawa Barat 2016.
"Kami untuk tahun ini prinsipnya mempertahankan perolehan medali di Bandung," kata dia.
Target perolehan medali emas pada tahun ini tidak ditingkatkan karena Hariyanto menyadari pelaksanaan pemusatan latihan daerah (pelatda) jelang Peparnas 2021 ini kurang optimal karena terkendala pandemi COVID-19.
Baca juga: Paku Alam X lepas atlet Yogjakarta ke Peparnas Papua
Baca juga: Mahfud minta sukses pengamanan PON XX dilanjutkan di Peparnas Papua
Selama pandemi, menurut dia, pelatihan sempat berlangsung secara mandiri dengan dipantau para pelatih secara virtual.
"Secara persiapan karena COVID-19 kami tidak bisa 100 persen berjalan dengan baik," kata dia menambahkan.
Selain itu, jumlah atlet yang diberangkatkan ke Papua hanya sebanyak 87 orang yang terdiri dari empat klasifikasi disabilitas, yaitu tuna daksa 62 atlet, tuna rungu wicara 8 atlet, tuna grahita 4 atlet, dan tuna netra 12 atlet.
Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan Peparnas XV di Bandung yang mencapai 100 atlet.
"Ini karena biaya, dari Pemda DIY tahun lalu ada 'refocusing' anggaran untuk penanganan COVID-19. Alhamdulillah tahun ini tidak ada 'refocusing' tapi dari pemda tetap tidak bisa memberikan dana yang besar," kata dia menjelaskan.
Pembatasan nomor perlombaan untuk atlet elite di Peparnas XVI Papua, lanjut Hariyanto, turut menjadi alasan target medali emas tahun ini tidak meningkat.
"Otomatis kan kami untuk mendapat medali emas juga berat. Kalaupun mereka kemarin (di Bandung) bisa dua medali saat ini satu saja harus berjuang keras," katanya menegaskan.
Untuk mencapai target 15 medali emas, NPC DIY mengandalkan tiga cabang olahraga (cabor) yakni panahan, tenis kursi roda, dan catur.
Gayuh Satrio, pacatur penyandang tunanetra, kata Hariyanto, kembali menjadi salah satu atlet andalan mewakili DIY.
"Di Bandung Gayuh menyumbang tiga medali emas. Tahun ini kami harapkan bisa kembali meraih emas untuk DIY," pungkas Hariyanto.
Baca juga: Melihat kesiapan penyelenggaraan Peparnas XVI Papua
Baca juga: Bupati Purwakarta sambut atlet PON dan lepas atlet Peparnas
Baca juga: Aceh kirim 22 atlet ke Peparnas XVI di Provinsi Papua
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: