London (ANTARA News) - Sebuah kedai es krim di London dipaksa menghentikan penjualan es krim rasa "Baby Gaga", yang terbuat dari air susu ibu (ASI).
Seperti dilaporkan Telegraph, Matt O'Connor, pendiri dan pemilik Icecreamist, mengatakan es krim itu terbukti populer di kalangan konsumen.
Bagaimanapun juga, pejabat resmi Dewan Westminster mengambil sampel untuk mengetes dan kemudian mengirim surat ke O'COnnor untuk memintanya berhenti menjual es krim itu.
"Sehubungan dengan dua keluhan dari para anggota masyarakat dan perhatian dari Health Protection Agency dan Food Standard Agency, petugas balai kota Westminster mengunjungi tempat itu pada hari Jumat (25 Februari) dan melarang es krim yang dijual karena mengandung ASI," kata Brian Connell, anggota dewan Westminster, seperti dikutip Telegraph.
Connell mengatakan pemilik kedai sudah setuju menghentikan produksi dan penjualan es krim selama produk itu masih dalam pengujian.
Dia menambahkan bahwa menjual makanan yang terbuat dari cairan tubuh orang lain bisa mengantar virus-virus dan dalam hal ini, berpotensi hepatitis.
"Sebagai otoritas lokal Dewan Westminster akan mendukung bisnis-bisnis kecil dan menyambut ide-ide inovatif yang mungkin, tetapi kami harus melindungi kesehatan konsumen," katanya.
O'Connor menyatakan larangan itu berlebihan, dia mengklaim bahan utama terlebih dulu menjalani pemindaian dan tes sebelum digunakan.
"Kami menjalani proses pemindaian sama persis dengan yang dilakukan donor darah. Jadi bila mereka mengatakan bahwa es krim ASi kami berbahaya artinya mereka juga mengatakan bahwa ASI juga berbahaya dan susu yang diberikan kepada ibu dari bank susu juga berbahaya," kata O'Connor.
ASI disediakan oleh para ibu yang tertarik iklan pada forum ibu-ibu online yang bernama Mumsnet.
Baby Gaga adalah campuran ASI dengan vanila kering Madagaskar dan kulit jeruk, yang kemudian dikocok ke dalam es krim. Harganya 14 poundsterling segelas.
(ENY/A038)
Es Krim ASI Dilarang
2 Maret 2011 13:32 WIB
Ilustrasi-es krim (ANTARANews/Ist)
Penerjemah:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Tags: