Startup Majoo raih pendanaan untuk percepat digitalisasi UMKM
26 Oktober 2021 14:34 WIB
Tiga pengelola startup Majoo Indonesia yang bertekad terus memajukan UMKM di Indonesia yaitu, Founder & CEO of Majoo Indonesia Adi W Rahadi (kiri), VP Engineering of Majoo Indonesia Bayu Indriarko (tengah), Cofounder & COO of Majoo Indonesia Audia R Harahap. ANTARA/HO-Majoo/am.
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan rintisan (startup) penyedia solusi digital keuangan, perbankan, dan UMKM, Majoo mendapat suntikan pendanaan sebesar empat juta dolar AS atau sekitar Rp56,69 miliar dari tiga investor AC Venture, BRI Venture dan Xendit.
"Dengan dukungan dana lokal dan hubungan kerja sama yang sangat baik dengan AC Ventures, BRI Venture dan Xendit, kami meyakini kemitraan ini akan menjadi titik awal yang baik dalam upaya digitalisasi UMKM Indonesia," kata Co-Founder & CEO Majoo Adi W Rahadi, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
AC Ventura adalah perusahaan modal ventura terkemuka di Asia Tenggara, BRI Venture merupakan anak usaha Bank BRI yang bergerak di bidang modal ventura, sedangkan Xendit adalah perusahaan rintisan yang baru saja didaulat sebagai unicorn pada September 2021.
Menurut Adi, UMKM sangat bergantung pada kegiatan penjualan offline, yang saat ini diperkirakan kehilangan 70 persen dari total penjualan akibat dampak pembatasan sosial di masa pandemi pada 2020.
"Untuk mendukung UMKM melewati masa yang penuh tantangan ini, kami mengembangkan fitur eCommerce seperti membuat situs web bagi UMKM, melakukan pembayaran secara online, dan terintegrasi dengan Grabfood, Tokopedia, Shopee, dan layanan lain dari eCommerce," katanya.
Dalam satu tahun terakhir, aplikasi Majoo tumbuh 85 persen dan telah mengakuisisi lebih dari 20 ribu pengguna aplikasi aktif dengan tingkat retensi terbaik di industri.
Saat ini, Majoo telah memproses lebih dari 80 juta transaksi senilai 600 juta dolar AS untuk UMKM di lebih dari 600 kota di Indonesia dari berbagai jenis bisnis, mulai dari usaha makanan dan minuman hingga laundry.
Fitur eCommerce yang baru saja diluncurkan Majoo menjadi bukti bahwa startup ini terus melakukan percepatan pengembangannya dengan pendanaan tambahan.
CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan, melalui semangat yang sama dalam mendorong pertumbuhan UMKM dan memberikan akses permodalan, banyak potensi bisnis yang dapat disinergikan antara Majoo dengan BRI Group.
"Dengan kemitraan yang kuat bisa terintegrasi ke beberapa marketplace dan memiliki hubungan yang baik dengan berbagai asosiasi UMKM, Majoo mampu mengembangkan platform yang secara unik melayani bisnis UMKM Indonesia," katanya.
Sementara itu, Founder and Managing Partner of AC Ventures Adrian Li mengatakan eCommerce telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam lima tahun terakhir dan diperkirakan terus meningkat mencapai 57 miliar dolar AS pada 2025.
Menurut Andrian, fase pertumbuhan eCommerce berikutnya akan didorong dengan mengubah bisnis offline-ultra tradisional menjadi online.
"AC Ventures telah lama menyadari potensi luar biasa untuk digitalisasi ekonomi UMKM di Indonesia, dan pandemi telah mempercepat adopsi teknologi di sektor ini selama 3-5 tahun. Kami senang bisa berinvestasi bersama Majoo untuk menghadirkan teknologi yang memberdayakan pertumbuhan dan produktivitas bagi jutaan pemilik UMKM di Indonesia," katanya.
Baca juga: BRI Agro gandeng majoo tunjang pertumbuhan ekosistem digital
Baca juga: BI: Digitalisasi keuangan faktor penting akselerasi pemulihan ekonomi
Baca juga: Peningkatan kemampuan digital UMKM percepat digitalisasi nasional
"Dengan dukungan dana lokal dan hubungan kerja sama yang sangat baik dengan AC Ventures, BRI Venture dan Xendit, kami meyakini kemitraan ini akan menjadi titik awal yang baik dalam upaya digitalisasi UMKM Indonesia," kata Co-Founder & CEO Majoo Adi W Rahadi, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
AC Ventura adalah perusahaan modal ventura terkemuka di Asia Tenggara, BRI Venture merupakan anak usaha Bank BRI yang bergerak di bidang modal ventura, sedangkan Xendit adalah perusahaan rintisan yang baru saja didaulat sebagai unicorn pada September 2021.
Menurut Adi, UMKM sangat bergantung pada kegiatan penjualan offline, yang saat ini diperkirakan kehilangan 70 persen dari total penjualan akibat dampak pembatasan sosial di masa pandemi pada 2020.
"Untuk mendukung UMKM melewati masa yang penuh tantangan ini, kami mengembangkan fitur eCommerce seperti membuat situs web bagi UMKM, melakukan pembayaran secara online, dan terintegrasi dengan Grabfood, Tokopedia, Shopee, dan layanan lain dari eCommerce," katanya.
Dalam satu tahun terakhir, aplikasi Majoo tumbuh 85 persen dan telah mengakuisisi lebih dari 20 ribu pengguna aplikasi aktif dengan tingkat retensi terbaik di industri.
Saat ini, Majoo telah memproses lebih dari 80 juta transaksi senilai 600 juta dolar AS untuk UMKM di lebih dari 600 kota di Indonesia dari berbagai jenis bisnis, mulai dari usaha makanan dan minuman hingga laundry.
Fitur eCommerce yang baru saja diluncurkan Majoo menjadi bukti bahwa startup ini terus melakukan percepatan pengembangannya dengan pendanaan tambahan.
CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan, melalui semangat yang sama dalam mendorong pertumbuhan UMKM dan memberikan akses permodalan, banyak potensi bisnis yang dapat disinergikan antara Majoo dengan BRI Group.
"Dengan kemitraan yang kuat bisa terintegrasi ke beberapa marketplace dan memiliki hubungan yang baik dengan berbagai asosiasi UMKM, Majoo mampu mengembangkan platform yang secara unik melayani bisnis UMKM Indonesia," katanya.
Sementara itu, Founder and Managing Partner of AC Ventures Adrian Li mengatakan eCommerce telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam lima tahun terakhir dan diperkirakan terus meningkat mencapai 57 miliar dolar AS pada 2025.
Menurut Andrian, fase pertumbuhan eCommerce berikutnya akan didorong dengan mengubah bisnis offline-ultra tradisional menjadi online.
"AC Ventures telah lama menyadari potensi luar biasa untuk digitalisasi ekonomi UMKM di Indonesia, dan pandemi telah mempercepat adopsi teknologi di sektor ini selama 3-5 tahun. Kami senang bisa berinvestasi bersama Majoo untuk menghadirkan teknologi yang memberdayakan pertumbuhan dan produktivitas bagi jutaan pemilik UMKM di Indonesia," katanya.
Baca juga: BRI Agro gandeng majoo tunjang pertumbuhan ekosistem digital
Baca juga: BI: Digitalisasi keuangan faktor penting akselerasi pemulihan ekonomi
Baca juga: Peningkatan kemampuan digital UMKM percepat digitalisasi nasional
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: