Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Radjasa, mengatakan bahwa pembangunan jembatan Selat Sunda adalah solusi jangka panjang untuk mengatasi antrean truk yang memasuki pelabuhan Merak, Banten, untuk menyeberang ke dan dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

"Jangka panjangnya mau tidak mau kita bangun jembatan di situ," kata Hatta Radjasa sebelum menghadiri rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

Hatta menjelaskan, sampai saat ini rencana pembangunan jembatan yang akan menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera itu baru pada tahap persiapan regulasi.

Menurut dia, persiapan rencana pembangunan jembatan Selat Sunda memang cukup sulit karena kondisi geografis di wilayah itu yang termasuk daerah rawan gempa dan juga terdapat palung cukup dalam.

Karena itu, lanjut Hatta, kelayakan studi pembangunan jembatan Selat Sunda harus dilakukan secara komprehensif serta mendetail.

Untuk mengurai kemacetan sepanjang jalan menuju Pelabuhan Merak, saat ini telah dioperasikan 24 armada kapal tambahan.

Guna menghindari kejadian serupa, Hatta mengatakan dalam jangka waktu pendek dan menengah akan dilakukan peremajaan terhadap kapal-kapal pengangkut yang ada sehingga bisa menyeberangkan arus barang dan penumpang dalam segala kondisi termasuk ketika terjadi gangguan ombak.

Selain itu, Hatta juga berharap, para operator kapal juga melakukan pembenahan manajemen dan regulasi di setiap pelabuhan.

Masalah antrean masuk di Pelabuhan Merak adalah salah satu agenda yang dibahas dalam rapat kabinet terbatas dipimpin oleh Presiden Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, selain soal evakuasi dan perlindungan Warga Negara Indonesia di Libya.
(T.D013*P008//A041)