Airlangga: Kasus luar Jawa-Bali turun signifikan hingga 97 persen
25 Oktober 2021 21:29 WIB
Tangkapan layar - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers perkembangan PPKM secara daring di Jakarta, Senin (25/10/2021). ANTARA/Youtube Sekretraiat Presiden/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa kasus COVID-19 di luar Jawa-Bali turun signifikan antara 89-97 persen
“Dari seluruhnya kita lihat penurunan kasusnya sangat signifikan antara 89 persen sampai dengan 97 persen,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers perkembangan PPKM secara daring di Jakarta, Senin.
Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) itu menjabarkan recovery rate atau tingkat kesembuhan di Sumatera mencapai 96 persen dengan fatality rate 3,57 persen. Nusa Tenggara memiliki recovery rate 97,2 persen dan fatality rate 2,34 persen. Kemudian Kalimantan dengan recovery rate 96,32 persen dan fatality rate 3,17 persen.
“Sulawesi recovery rate-nya di 96,87 persen, fatality rate di 2,63 perser dan Maluku Papua di 95,93 persen dan fatality di 1,76 persen,” ujar Airlangga,
Lebih lanjut Airlangga menyampaikan bahwa 5 provinsi yakni Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara memiliki capaian vaksinasi dosis pertama di atas capaian nasional. Sedangkan 22 provinsi lainnya di bawah nasional dan akan terus diakselerasi.
“Bapak Presiden memberi catatan khusus untuk Papua, Aceh, Sumatera Barat dan Sulawesi Barat untuk terus ditingkatkan karena mereka adalah salah satu yang terendah di level 24-33 persen,” jelasnya.
Kemudian untuk capaian vaksin dosis kedua di luar Jawa Bali yang telah melebihi capaian nasional adalah Kepri, Bangka Belitun, ,Kalimantan Timur dan Jambi. Sedangkan 23 provinsi lain capainnya di bawah 32,67 persen.
Adapun dari asesmen, tidak ada provinsi yang menerapkan PPKM level 4, PPKM level 1 dilaksanakan oleh 3 provinsi yakni Kalimantan Utara, lalu 23 provinsi berada pada level 2 dan 3 provinsi berada di level 1.
“Catatan dari Bapak Pesiden ada 100 kabupaten kota yang perlu diperhatikan. Kemudian juga yang masih di level 4 adalah di Kabupaten Bulungan dan Tambrauw. Nah ini yang kita lihat ada kenaikan dari kematian,” kata Airlangga.
Selain itu, terdapat penurunan level asesmen pada level 3 yang kini hanya menyisakan 11 kabupaten/kota dan 223 kabupaten/kota menerapkan level 2.
Baca juga: Kasus COVID di Eropa naik, Menlu Retno minta Indonesia waspada
Baca juga: Luhut: Vaksinasi dosis dua RI masih tertinggal dari Singapura-Malaysia
Baca juga: Menkes: Kasus konfirmasi COVID-19 kembali meningkat dua pekan terakhir
“Dari seluruhnya kita lihat penurunan kasusnya sangat signifikan antara 89 persen sampai dengan 97 persen,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers perkembangan PPKM secara daring di Jakarta, Senin.
Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) itu menjabarkan recovery rate atau tingkat kesembuhan di Sumatera mencapai 96 persen dengan fatality rate 3,57 persen. Nusa Tenggara memiliki recovery rate 97,2 persen dan fatality rate 2,34 persen. Kemudian Kalimantan dengan recovery rate 96,32 persen dan fatality rate 3,17 persen.
“Sulawesi recovery rate-nya di 96,87 persen, fatality rate di 2,63 perser dan Maluku Papua di 95,93 persen dan fatality di 1,76 persen,” ujar Airlangga,
Lebih lanjut Airlangga menyampaikan bahwa 5 provinsi yakni Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara memiliki capaian vaksinasi dosis pertama di atas capaian nasional. Sedangkan 22 provinsi lainnya di bawah nasional dan akan terus diakselerasi.
“Bapak Presiden memberi catatan khusus untuk Papua, Aceh, Sumatera Barat dan Sulawesi Barat untuk terus ditingkatkan karena mereka adalah salah satu yang terendah di level 24-33 persen,” jelasnya.
Kemudian untuk capaian vaksin dosis kedua di luar Jawa Bali yang telah melebihi capaian nasional adalah Kepri, Bangka Belitun, ,Kalimantan Timur dan Jambi. Sedangkan 23 provinsi lain capainnya di bawah 32,67 persen.
Adapun dari asesmen, tidak ada provinsi yang menerapkan PPKM level 4, PPKM level 1 dilaksanakan oleh 3 provinsi yakni Kalimantan Utara, lalu 23 provinsi berada pada level 2 dan 3 provinsi berada di level 1.
“Catatan dari Bapak Pesiden ada 100 kabupaten kota yang perlu diperhatikan. Kemudian juga yang masih di level 4 adalah di Kabupaten Bulungan dan Tambrauw. Nah ini yang kita lihat ada kenaikan dari kematian,” kata Airlangga.
Selain itu, terdapat penurunan level asesmen pada level 3 yang kini hanya menyisakan 11 kabupaten/kota dan 223 kabupaten/kota menerapkan level 2.
Baca juga: Kasus COVID di Eropa naik, Menlu Retno minta Indonesia waspada
Baca juga: Luhut: Vaksinasi dosis dua RI masih tertinggal dari Singapura-Malaysia
Baca juga: Menkes: Kasus konfirmasi COVID-19 kembali meningkat dua pekan terakhir
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: