Indonesia kandidat terkuat tuan rumah World Beach Games 2023
25 Oktober 2021 20:27 WIB
Arsip foto - Pemain bola voli pantai 4x4 Indonesia (kostum merah) meluapkan kegembiraan setelah merebut medali perunggu World Beach Games 2019 di Doha, Qatar, Rabu (16/10/2019) setelah mengalahkan tim Polandia 2-1. ANTARA/HO-KOI.
Jakarta (ANTARA) - Indonesia menjadi kandidat terkuat tuan rumah World Beach Games (WBG) 2023 berdasarkan keputusan dalam General Assembly Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) di Crete, Yunani, 24-25 Oktober.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, dalam keterangan tertulisnya, Senin, mengatakan ANOC memilih Indonesia sebagai kandidat terkuat tuan rumah WBG 2023 karena pengalamannya dalam menyelenggarakan multicabang internasional, seperti Asian Beach Games 2008 di Bali, Asian Games dan Asian Para Games 2018.
Selain Indonesia, Hong Kong juga menjadi salah satu negara yang tertarik untuk menyelenggarakan WBC 2023.
“ANOC percaya terhadap kemampuan Indonesia, terutama saat kita sukses menggelar Asian Games 2018 Jakarta-Palembang serta Asian Para Games Jakarta, dan mereka menilai Indonesia mampu menyelenggarakan event sekelas WBG,” kata Okto, sapaan Raja Sapta.
Baca juga: Tim voli pantai Indonesia rebut medali perunggu World Beach Games
ANOC dikabarkan akan berkunjung ke Indonesia pada akhir tahun ini untuk meninjau kesiapan arena pertandingan dan fasilitas.
Namun Okto menekankan bahwa fokus saat ini adalah membebaskan Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) dari sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) sehingga persiapan dalam menggelar WBC dan kejuaraan lainnya bisa berjalan lancar.
“Yang penting saat ini kita harus bisa terbebas dari sanksi WADA terlebih dahulu untuk melancarkan segala prosesnya. Kami juga mendorong LADI untuk segera menyelesaikan 24 pending matters (masalah yang belum selesai),” kata Okto.
ANOC telah membatasi 14 cabang olahraga untuk dipertandingkan di WBG. Sebanyak 10 cabang olahraga merupakan program inti ANOC, yakni renang perairan terbuka 5 km, polo air pantai, sepak bola pantai, bola tangan pantai, karate kata individu, kite foil, tenis pantai, aquathlon (disiplin triathlon yang memperlombakan lari dan renang), voli pantai 4x4 dan gulat pantai.
WBG edisi pertama diselenggarakan di Doha, Qatar, 2019, setelah San Diego mundur sebagai tuan rumah. Edisi kedua multicabang terakbar olahraga pantai dua tahunan ini sejatinya digelar 2021. Namun ditunda setelah ANOC karena pandemi Covid-19. Terlebih setelah mendapat masukkan dari NOC seluruh dunia yang ingin fokus menyiapkan atlet di Olimpiade 2020 Tokyo yang diundur ke 2021 karena pandemi serta Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing.
Baca juga: KOI buka komunikasi dengan WADA guna bebaskan sanksi LADI
Baca juga: Presiden minta persoalan sanksi WADA segera diselesaikan
Baca juga: Menpora bentuk tim untuk percepat pencabutan sanksi WADA pada LADI
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, dalam keterangan tertulisnya, Senin, mengatakan ANOC memilih Indonesia sebagai kandidat terkuat tuan rumah WBG 2023 karena pengalamannya dalam menyelenggarakan multicabang internasional, seperti Asian Beach Games 2008 di Bali, Asian Games dan Asian Para Games 2018.
Selain Indonesia, Hong Kong juga menjadi salah satu negara yang tertarik untuk menyelenggarakan WBC 2023.
“ANOC percaya terhadap kemampuan Indonesia, terutama saat kita sukses menggelar Asian Games 2018 Jakarta-Palembang serta Asian Para Games Jakarta, dan mereka menilai Indonesia mampu menyelenggarakan event sekelas WBG,” kata Okto, sapaan Raja Sapta.
Baca juga: Tim voli pantai Indonesia rebut medali perunggu World Beach Games
ANOC dikabarkan akan berkunjung ke Indonesia pada akhir tahun ini untuk meninjau kesiapan arena pertandingan dan fasilitas.
Namun Okto menekankan bahwa fokus saat ini adalah membebaskan Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) dari sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) sehingga persiapan dalam menggelar WBC dan kejuaraan lainnya bisa berjalan lancar.
“Yang penting saat ini kita harus bisa terbebas dari sanksi WADA terlebih dahulu untuk melancarkan segala prosesnya. Kami juga mendorong LADI untuk segera menyelesaikan 24 pending matters (masalah yang belum selesai),” kata Okto.
ANOC telah membatasi 14 cabang olahraga untuk dipertandingkan di WBG. Sebanyak 10 cabang olahraga merupakan program inti ANOC, yakni renang perairan terbuka 5 km, polo air pantai, sepak bola pantai, bola tangan pantai, karate kata individu, kite foil, tenis pantai, aquathlon (disiplin triathlon yang memperlombakan lari dan renang), voli pantai 4x4 dan gulat pantai.
WBG edisi pertama diselenggarakan di Doha, Qatar, 2019, setelah San Diego mundur sebagai tuan rumah. Edisi kedua multicabang terakbar olahraga pantai dua tahunan ini sejatinya digelar 2021. Namun ditunda setelah ANOC karena pandemi Covid-19. Terlebih setelah mendapat masukkan dari NOC seluruh dunia yang ingin fokus menyiapkan atlet di Olimpiade 2020 Tokyo yang diundur ke 2021 karena pandemi serta Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing.
Baca juga: KOI buka komunikasi dengan WADA guna bebaskan sanksi LADI
Baca juga: Presiden minta persoalan sanksi WADA segera diselesaikan
Baca juga: Menpora bentuk tim untuk percepat pencabutan sanksi WADA pada LADI
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: