Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah untuk mengkaji kembali harga tes polymerase chain reaction (PCR) yang berlaku saat ini.

Bamsoet sapaan karib Bambang Soesatyo dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan sejumlah keluhan masyarakat belakangan ini yakni terkait soal harga tes (PCR) yang dinilai mahal serta sulitnya mengakses aplikasi PeduliLindungi.

"Meminta pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengkaji kembali harga tes 'PCR' yang berlaku saat ini, dikarenakan harga tes 'PCR' yang dinilai masih tinggi dan memberatkan sebagian masyarakat sebab selain harga tiket pesawat yang tidak murah, juga harus ditambah dengan beban biaya melakukan tes 'PCR'," ucap dia.

Kemudian menurut Bamsoet, pemerintah perlu mempertimbangkan penyesuaian harga tes PCR dengan kondisi perekonomian masyarakat.

Baca juga: Tarif tes PCR dan antigen turun, penumpang di bandara Bali naik

Baca juga: Kemenkes jamin kualitas tes RT-PCR tetap baik setelah tarif diturunkan
Pemerintah juga diminta memperbaiki sistem di aplikasi PeduliLindungi agar mudah diakses oleh masyarakat yang akan menggunakan.

Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika diminta segera memperbaiki server dan sistem di aplikasi PeduliLindungi. Tujuannya agar aplikasi lebih ramah gawai dan mudah diakses, sehingga tidak mempersulit masyarakat, khususnya bagi mereka yang akan bepergian dengan pesawat.

"Dikarenakan terintegrasinya data masyarakat dengan aplikasi tersebut diperlukan sebagai salah satu syarat perjalanan," tutur Bambang Soesatyo.


Ketua MPR RI itu juga meminta pemerintah agar berkomitmen untuk selalu memberikan kebijakan yang terbaik bagi masyarakat, sehingga tidak menambah beban masyarakat di tengah pemulihan ekonomi saat ini.