Jakarta (ANTARA News) - Politisi Partai Demokrat, Roy Suryo yang juga anggota Komisi I DPR RI mengaku kaget dan prihatin mendengar berita dari sejumlah media "online" tentang peristiwa kebakaran di Gedung Wisma ANTARA, Senin sore.

Hal yang sama juga dinyatakan Politisi Partai Golkar, Theo L Sambuaga yang juga mantan Ketua Komisi I DPR RI, dan menambahkan pihaknya bersyukur, karena tak ada korban jiwa atas musibah ini.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Gedung Wisma ANTARA di Jalan Merdeka Selatan Nomor 17 Jakarta Pusat terbakar sekitar pukul 16.35 WIB.

Kepulan asap yang terus menyebar dan meninggi itu membuat para jurnalis LKBN ANTARA di lantai 20, maupun karyawan lainnya di berbagai lantai menjadi panik.

Banyak karyawan yang menyelamatkan diri melalui pintu darurat, sementara beberapa rekan anggota redaksi LKBN ANTARA tetap dengan setiap menjalankan tugasnya meliput kejadian serta menyebar berita maupun foto peristiwa tersebut.

Akibat kejadian ini, langsung dilakukan proses evakuasi atas karyawan berbagai institusi yang berkantor di gedung tersebut, sehingga tak ada korban jiwa.

Pihak Pemadan Kebakaran DKI Jakarta mengerahkan 14 unit mobil pemadam untuk memadamkan api yang bisa diatasi pada sekitar pukul 18.30 WIB.

Api diduga berasal dari beberapa lantai di bawah, sehingga mengelurkan asap cukup tebal yang menyebar ke berbagai arah, termasuk ke lantai 19 serta 20, tempat redaksi utama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA.

"Kami turut prihatin dan simpati atas peristiwa kebakaran di Wisma `ANTARA` tadi sore," ujar Roy Suryo melalui hubungan telefon seluler, sesaat setelah pesawat kecil yang ditumpanginya bersama rombongan baru saja mendarat dari kota perbatasan Sendawar, Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Ketika dia membuka komunikasi internet melalui telefon seluler, Roy Suryo mendapat informasi mengenai peristiwa kebakaran tersebut.

"Alhamdullilah kalau tidak ada korban jiwa. Insyaallah. Meski tentu ada kerugian materi dan sempat di-`reroute` ke Bogor. Semoga LKBN ANTARA tetap setia menemani kami," katanya kepada ANTARA lagi.


Investigasi Sumber Kebakaran

Ketika laporan ini diturunkan, pihak aparat kepolisian sedang melakukan proses investigasi ke beberapa lokasi yang diduga sebagai sumber kebakaran.

Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Kombes Pol Sujarno kepada wartawan di lokasi kejadian, mengungkapkan, untuk kepentingan identifikasi, pihaknya menurunkan enam orang berasal dari Polres Jakarta Pusat serta Polsek Gambir.

Proses investigasi dan identifikasi itu, menurutnya, akan dilakukan hingga besok.

Mengenai penyebab kebakaran, ia belum bisa mengungkapkan, karena semuanya masih belum jelas.

Namun, sumber-sumber tertentu menduga, api berasal dari paralon yang meleleh, terutama di lantai lima, 11, dan 12, tetapi ada juga informasi sumber asap dari lantai 16 maupun 17.

Sujarno lalu menambahkan, untuk kejelasannya, pihaknya akan fokus pada investigasi di lokasi-lokasi yang diduga menjadi awal percikan api berasal.

Sasaran investigasi itu, lanjutnya, antara lain di lantai lima, 11, 12 serta beberapa lainnya.

Namun di tiga lantai tertentu (lima, 11 dan 12), akan menjadi target utama, karena posisi tiga lantai itu di bawah bagian `wastafel` dan mengeluarkan asap, serta diduga bersumber dari pipa paralon yang meleleh.

Kini pihak aparat kepolisian telah memasang "garis polisi" di depan gedung berlantai 20 tersebut.(*)

(M036/S016)