Kupang (ANTARA) - Stasiun Klimatologi Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan tiga daerah di Nusa Tenggara Timur masih dilanda kekeringan ekstrem dengan kondisi Hari Tanpa Hujan (HTH) berkategori ekstrem panjang.

"Daerah yang terdampak kekeringan ekstrem ini memiliki HTH ekstrem panjang yaitu lebih dari 61 hari," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmattulloh Adji di Kupang, Senin.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini potensi kekeringan meteorologis di NTT dan upaya antisipasi terhadap dampak yang ditimbulkan.

Baca juga: Lima daerah di NTT diminta BMKG waspada kekeringan ekstrem

Ia menyebutkan ketiga daerah yang masih dilanda kekeringan ekstrem yaitu Kabupaten Kupang di wilayah Kupang Barat, Kabupaten Sabu Raijua di Hawu Mehara, Raijua, Sabu Barat, Sabu Liae, Sabu Tengah dan Sabu Timur.

Selain itu Kabupaten Rote Ndao yaitu di Lobalain, Ndao Nuse, Rote Barat, Rote Barat Daya, Rote Barat Laut, Roto Selatan, Rote Tengah dan Rote Timur.

Daerah-daerah tersebut, kata dia, masih dilanda kekeringan ekstrem dengan HTH ekstrem panjang, sedangkan umumnya wilayah lain di NTT mengalami HTH dengan kategori sangat pendek (1-5 hari).

Baca juga: Bali, NTT, dan NTB berisiko tinggi mengalami kekeringan

Baca juga: Sembilan daerah di NTT berstatus awas bencana kekeringan


Rahmattulloh Adji mengatakan berdasarkan prakiraan peluang hujan menunjukkan bahwa di sebagian kecil wilayah NTT masih akan mengalami curah hujan sangat rendah (lebih kecil 20 mm/dasarian) dengan peluang 71-100 persen.

Oleh sebab itu, kata dia, diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan dengan melakukan langkah-langkah antisipasi seperti menghemat penggunaan air bersih.

Selain itu mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan serta mengembangkan budidaya pertanian yang tidak memerlukan banyak air.

Baca juga: Hari tanpa hujan ekstrem panjang terjadi di delapan daerah di NTT

Baca juga: BMKG: HTH kategori ekstrem panjang masih melanda enam daerah di NTT