Mentan: HPS ke-41 momentum tingkatkan produksi pangan
25 Oktober 2021 17:38 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan keterangan pada wartawan usai acara peringatan Hari Pangan Sedunia ke-41 di Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (25/10/2021). ANTARA/Aditya Ramadhan.
Cirebon (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-41 yang berlangsung di masa pandemi Covid-19 harus menjadi momentum untuk meningkatkan produktivitas guna menjaga ketahanan pangan nasional.
"Kementerian Pertanian mengupayakan tiada hari tanpa panen dan tanam di berbagai titik di Indonesia. Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi, hal ini merupakan upaya kita dalam memastikan ketersediaan bahan pangan, menjaga stabilisasi harga dan meningkatkan kesejahteraan petani," kata Mentan Syahrul dalam acara puncak peringatan HPS ke-41 di Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin.
SYL mengatakan peringatan HPS yang dilaksanakan pada masa pandemi ini, Indonesia senantiasa mampu menjaga ketahanan pangannya. Sektor pertanian menunjukkan kinerja yang terus meningkat.
Pada Triwulan II 2020 PDB sektor pertanian tumbuh 16,24 persen q-to-q. Pada triwulan III dan IV, PDB Pertanian tumbuh masing-masing 2,15 persen dan 2,59 persen y-on-y dan mampu menjadi penyelamat memburuknya resesi ekonomi nasional.
"Kita bersyukur hari ini kita peringati hari pangan sedunia, sebagai negara ke empat terbesar didunia dengan 270 penduduk, tidak pernah mendengar ada orang yang mati karena kelaparan," katanya.
Tidak hanya itu, ekspor produk pertanian juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Selama Januari-Desember 2020 nilai ekspor produk pertanian mencapai Rp451,8 triliun dan meningkat 15,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 390,2 triliun.
Peningkatan ekspor berlanjut memasuki periode Januari-September 2021, dimana ekspor pertanian mencapai Rp450 triliun dan tumbuh 45,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yang nilai ekspornya mencapai Rp309,58 triliun.
"Pertanian Indonesia dengan alam yang baik ini hanya akan menghasilkan jika kita mau bekerja, mengakselerasi dan membangun budaya pertanian yang agresif, konsepsi dengan research dan teknologi yang maju," kata Mentan SYL.
Mentan SYL juga menegaskan kedepan sektor pertanian dunia diterpa berbagai tantangan. Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) melaporkan ada empat tantangan yang akan dihadapi dunia yakni pangan, energi, air bersih, dan infrastuktur. Oleh karena itu, menurutnya Indonesia perlu mengantisipasi tantangan yang ada dengan berbagai program, inovasi dan riset teknologi sehingga sektor pertanian terus eksis dan terus menjawab tantangan perubahan iklim.
"Besok tantangan kita sangat besar kalau begitu antisipasi harus kita lakukan sedini mungkin. Hadirkan pertanian dalam pikiran dalam hidup kita. Pertanian itu lapangan kerja . Kita tanamkan untuk generasi muda bahwa bertani itu hebat ,menjadi petani itu pasti keren," tuturnya.
Baca juga: Hari Pangan Sedunia, Mentan minta semua siap hadapi pemanasan global
Baca juga: FAO soroti pentingnya sistem pertanian pangan berkelanjutan
Baca juga: Mentan sebut pandemi refleksikan peran petani sebagai pahlawan pangan
"Kementerian Pertanian mengupayakan tiada hari tanpa panen dan tanam di berbagai titik di Indonesia. Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi, hal ini merupakan upaya kita dalam memastikan ketersediaan bahan pangan, menjaga stabilisasi harga dan meningkatkan kesejahteraan petani," kata Mentan Syahrul dalam acara puncak peringatan HPS ke-41 di Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin.
SYL mengatakan peringatan HPS yang dilaksanakan pada masa pandemi ini, Indonesia senantiasa mampu menjaga ketahanan pangannya. Sektor pertanian menunjukkan kinerja yang terus meningkat.
Pada Triwulan II 2020 PDB sektor pertanian tumbuh 16,24 persen q-to-q. Pada triwulan III dan IV, PDB Pertanian tumbuh masing-masing 2,15 persen dan 2,59 persen y-on-y dan mampu menjadi penyelamat memburuknya resesi ekonomi nasional.
"Kita bersyukur hari ini kita peringati hari pangan sedunia, sebagai negara ke empat terbesar didunia dengan 270 penduduk, tidak pernah mendengar ada orang yang mati karena kelaparan," katanya.
Tidak hanya itu, ekspor produk pertanian juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Selama Januari-Desember 2020 nilai ekspor produk pertanian mencapai Rp451,8 triliun dan meningkat 15,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 390,2 triliun.
Peningkatan ekspor berlanjut memasuki periode Januari-September 2021, dimana ekspor pertanian mencapai Rp450 triliun dan tumbuh 45,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yang nilai ekspornya mencapai Rp309,58 triliun.
"Pertanian Indonesia dengan alam yang baik ini hanya akan menghasilkan jika kita mau bekerja, mengakselerasi dan membangun budaya pertanian yang agresif, konsepsi dengan research dan teknologi yang maju," kata Mentan SYL.
Mentan SYL juga menegaskan kedepan sektor pertanian dunia diterpa berbagai tantangan. Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) melaporkan ada empat tantangan yang akan dihadapi dunia yakni pangan, energi, air bersih, dan infrastuktur. Oleh karena itu, menurutnya Indonesia perlu mengantisipasi tantangan yang ada dengan berbagai program, inovasi dan riset teknologi sehingga sektor pertanian terus eksis dan terus menjawab tantangan perubahan iklim.
"Besok tantangan kita sangat besar kalau begitu antisipasi harus kita lakukan sedini mungkin. Hadirkan pertanian dalam pikiran dalam hidup kita. Pertanian itu lapangan kerja . Kita tanamkan untuk generasi muda bahwa bertani itu hebat ,menjadi petani itu pasti keren," tuturnya.
Baca juga: Hari Pangan Sedunia, Mentan minta semua siap hadapi pemanasan global
Baca juga: FAO soroti pentingnya sistem pertanian pangan berkelanjutan
Baca juga: Mentan sebut pandemi refleksikan peran petani sebagai pahlawan pangan
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: