One gate system bus wisata Yogyakarta direncanakan berlaku tiap hari
25 Oktober 2021 15:03 WIB
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat memasang striker bagi bus pariwisata yang lolos skrining di Terminal Giwangan dalam penerapan kebijakan one gate system, Sabtu (23/10/21). (ANTARA/HO-Humas Pemkot Yogyakarta)
Yogyakarta (ANTARA) - Kebijakan one gate system bus pariwisata di Kota Yogyakarta direncanakan tidak hanya diberlakukan pada akhir pekan tetapi akan diupayakan untuk diberlakukan setiap hari guna memastikan wisata yang aman dan nyaman di kota tersebut.
“Bagaimanapun juga kebijakan ini menyangkut sebuah sistem yang dibangun untuk memastikan siapapun yang datang ke Yogyakarta dalam kondisi sehat dan sudah divaksin sehingga bisa menekan potensi penularan COVID-19,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, pengelola tempat khusus parkir bus pariwisata di Kota Yogyakarta juga sudah diminta untuk selalu mematuhi aturan one gate system yaitu hanya menerima bus pariwisata yang sudah lolos skrining di Terminal Giwangan Yogyakarta.
Baca juga: Yogyakarta mulai terapkan one gate system atur arus bus pariwisata
Pemerintah Kota Yogyakarta mulai menerapkan one gate system pada Sabtu (23/10) dan Minggu (24/10). Dengan kebijakan tersebut, setiap bus pariwisata diwajibkan masuk ke Terminal Giwangan untuk menjalani skrining.
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan setiap penumpang atau wisatawan di dalam bus sudah menjalani vaksinasi, minimal dosis pertama kecuali bagi anak berusia kurang dari 12 tahun atau wisatawan yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
“Jadi, kebijakan ini rencananya tidak hanya akan dilakukan saat akhir pekan saja tetapi setiap hari. Tetapi, saat ini kami sedang mengevaluasi bagaimana penerapan pada akhir pekan lalu berdasarkan data-data yang masuk,” katanya.
Pada Sabtu (23/10) tercatat 64 bus pariwisata masuk ke Terminal Giwangan dan hanya ada satu bus yang tidak lolos skrining. Sedangkan pada Minggu (24/10) tercatat 142 bus yang masuk Terminal Giwangan dengan lima bus tidak lolos skrining.
“Enam bus yang tidak lolos skrining tersebut disebabkan hampir separuh penumpang tidak bisa menunjukkan sertifikat vaksinasi. Jadi, mereka diminta putar balik, tidak diizinkan masuk Yogyakarta,” katanya.
Baca juga: Tempat khusus parkir Yogyakarta langgar one gate system akan ditutup
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif mengatakan, kebijakan one gate system mendapat tanggapan yang baik dari biro perjalanan wisata dan kru bus.
“Mereka justru merasa dimudahkan karena dengan ketentuan tersebut biro perjalanan pun merasa lebih aman karena wisatawan yang dibawa sudah divaksinasi dan sehat,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, kru bus pun merasa dimudahkan karena jalur masuk bus pariwisata sudah ditentukan dan dipastikan mendapat tempat parkir.
“Tidak ada yang namanya penumpukan bus. Semua justru tertib. Parkir maksimal tiga jam dan kemudian melanjutkan perjalanan ke destinasi lain,” katanya.
Seluruh bus pariwisata yang lolos skrining di Terminal Giwangan akan mendapat kartu parkir untuk mengakses tempat khusus parkir (TKP) yang sudah disiapkan, di antaranya TKP Abu Bakar Ali, Ngabean, Senopati, Sriwedani, Ketandan, dan SPRAGA.
Agus juga memastikan, seluruh bus pariwisata masuk ke Terminal Giwangan tanpa harus dipaksa atau diarahkan oleh petugas di lapangan. “Semua memahami aturan yang berlaku dan saya kira komitmen ini akan bisa terbangun dengan baik,” katanya.
“Bagaimanapun juga kebijakan ini menyangkut sebuah sistem yang dibangun untuk memastikan siapapun yang datang ke Yogyakarta dalam kondisi sehat dan sudah divaksin sehingga bisa menekan potensi penularan COVID-19,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, pengelola tempat khusus parkir bus pariwisata di Kota Yogyakarta juga sudah diminta untuk selalu mematuhi aturan one gate system yaitu hanya menerima bus pariwisata yang sudah lolos skrining di Terminal Giwangan Yogyakarta.
Baca juga: Yogyakarta mulai terapkan one gate system atur arus bus pariwisata
Pemerintah Kota Yogyakarta mulai menerapkan one gate system pada Sabtu (23/10) dan Minggu (24/10). Dengan kebijakan tersebut, setiap bus pariwisata diwajibkan masuk ke Terminal Giwangan untuk menjalani skrining.
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan setiap penumpang atau wisatawan di dalam bus sudah menjalani vaksinasi, minimal dosis pertama kecuali bagi anak berusia kurang dari 12 tahun atau wisatawan yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
“Jadi, kebijakan ini rencananya tidak hanya akan dilakukan saat akhir pekan saja tetapi setiap hari. Tetapi, saat ini kami sedang mengevaluasi bagaimana penerapan pada akhir pekan lalu berdasarkan data-data yang masuk,” katanya.
Pada Sabtu (23/10) tercatat 64 bus pariwisata masuk ke Terminal Giwangan dan hanya ada satu bus yang tidak lolos skrining. Sedangkan pada Minggu (24/10) tercatat 142 bus yang masuk Terminal Giwangan dengan lima bus tidak lolos skrining.
“Enam bus yang tidak lolos skrining tersebut disebabkan hampir separuh penumpang tidak bisa menunjukkan sertifikat vaksinasi. Jadi, mereka diminta putar balik, tidak diizinkan masuk Yogyakarta,” katanya.
Baca juga: Tempat khusus parkir Yogyakarta langgar one gate system akan ditutup
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif mengatakan, kebijakan one gate system mendapat tanggapan yang baik dari biro perjalanan wisata dan kru bus.
“Mereka justru merasa dimudahkan karena dengan ketentuan tersebut biro perjalanan pun merasa lebih aman karena wisatawan yang dibawa sudah divaksinasi dan sehat,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, kru bus pun merasa dimudahkan karena jalur masuk bus pariwisata sudah ditentukan dan dipastikan mendapat tempat parkir.
“Tidak ada yang namanya penumpukan bus. Semua justru tertib. Parkir maksimal tiga jam dan kemudian melanjutkan perjalanan ke destinasi lain,” katanya.
Seluruh bus pariwisata yang lolos skrining di Terminal Giwangan akan mendapat kartu parkir untuk mengakses tempat khusus parkir (TKP) yang sudah disiapkan, di antaranya TKP Abu Bakar Ali, Ngabean, Senopati, Sriwedani, Ketandan, dan SPRAGA.
Agus juga memastikan, seluruh bus pariwisata masuk ke Terminal Giwangan tanpa harus dipaksa atau diarahkan oleh petugas di lapangan. “Semua memahami aturan yang berlaku dan saya kira komitmen ini akan bisa terbangun dengan baik,” katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: