Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memproyeksikan ekonomi triwulan III-2021 tumbuh 4,5 persen, membaik dari minus 3,5 persen pada triwulan III-2020.
"Memang dibanding triwulan II-2021 menurun, tetapi kalau dilihat pada triwulan III-2021 kita mengalami varian Delta yang sangat tinggi namun ternyata koreksinya tidak terlalu dalam," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi Oktober 2021 secara daring di Jakarta, Senin.
Sementara untuk pertumbuhan ekonomi pada keseluruhan 2021, ia memperkirakan berada di kisaran empat persen, seiring dengan kinerja ekonomi yang menunjukkan pemulihan secara gradual dan perlu terus dipertahankan dengan upaya pengendalian COVID-19 yang komprehensif.
Permintaan domestik memang sempat tertahan pada triwulan III-2021 akibat penerapan restriksi mobilitas di Juli-Agustus, namun aktivitas dan sektor terkait ekspor mampu tumbuh tinggi dan menopang kinerja ekonomi triwulan ketiga tahun ini.
Namun, perbaikan ekonomi hingga akhir tahun ini, kata Menkeu, akan ditopang potensi pembalikan arah ekonomi di triwulan IV-2021 dengan pola aktivitas yang lebih normal.
Meski demikian, eskalasi risiko global harus terus diwaspadai, terutama dari faktor rebalancing China, Amerika Serikat, dan Eropa, serta potensi peningkatan kasus COVID-19 domestik di akhir tahun ini.
"Semuanya ini akan mempengaruhi outlook di triwulan keempat dan terutama untuk 2022," kata Sri Mulyani.
Baca juga: Chatib Basri: Ekonomi tumbuh 5,2 persen berpotensi tercapai pada 2022
Baca juga: Wamenkeu: Investasi yang naik jadi pendorong ekonomi triwulan-IV
Baca juga: OJK: Pandemi terkendali jadi momentum pertumbuhan ekonomi domestik
Baca juga: CELIOS prediksi ekonomi kuartal III 2021 tumbuh sekitar 3,5-4,5 persen
Sri Mulyani proyeksikan ekonomi triwulan III-2021 tumbuh 4,5 persen
25 Oktober 2021 12:32 WIB
Ilustrasi - aktivitas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aa.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: