Washington (ANTARA) - Pakar utama Amerika Serikat tentang penyakit menular, Anthony Fauci, mengatakan vaksin bagi anak-anak berusia 5-11 tahun kemungkinan akan mulai tersedia pada pertengahan pertama November,

Ia memperkirakan bahwa pada akhir tahun ini banyak anak yang sudah divaksin dengan dosis lengkap.

"Kalau segalanya lancar, dan kita mendapatkan izin penggunaan serta rekomendasi dari CDC, sangat mungkin bahwa vaksin akan bisa tersedia pada pekan pertama atau kedua November bagi anak-anak usia 5 sampai 11 tahun," kata Fauci dalam wawancara dengan program This Week di ABC, Minggu.

Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) sedang mengkaji aplikasi Pfizer/BioNTech, yang meminta izin penggunaan vaksin dua dosis pada anak-anak.

Baca juga: AS umumkan bantuan COVID-19 ke Malaysia Rp11,3 miliar

Panel FDA berisi para penasihat dari luar badan tersebut dijadwalkan untuk memberi pertimbangan pada 26 Oktober.

FDA biasanya mengikuti saran dari panel penasihat, namun tidak berkewajiban menggunakannya.

Sementara itu, para penasihat CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat) akan memberikan rekomendasi atas vaksin tersebut saat melakukan pertemuan pada 2 November dan 3 November.

Direktur CDC Rochelle Walensky, ketika berbicara di program Fox News Sunday, mengatakan badan yang dipimpinnya itu ingin bergerak cepat.

"Setelah mereka (FDA) mengkaji semua ilmu pengetahuan dan menjalankan proses perizinan, juga CDC melakukan pertemuan, dan jika semuanya berjalan lancar ... kami akan bertindak dengan cepat," katanya.


Baca juga: AS dan UNICEF teken kesepakatan dukung upaya tanggap COVID Indonesia

"Kami tahu banyak orang tua ingin anak-anaknya yang berusia 5 tahun sampai 11 tahun mendapat vaksin dan kami akan bergerak secepat mungkin," ujarnya.

Begitu izin keluar, sekitar 28 juta anak lagi di Amerika Serikat akan memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan pertama vaksin COVID-19.

Vaksin Pfizer/BioNTech sebelumnya sudah digunakan untuk memvaksinasi warga berusia 12-17 tahun.

Kedua perusahaan farmasi itu kini sedang melakukan penelitian soal pemberian vaksin COVID-19 pada anak-anak balita.

Ketika ditanya apakah sekolah-sekolah perlu mengharuskan para murid divaksinasi, Walensky mengatakan, "Saat ini kita sedang berada pada proses perizinan. Kami sedang membahas soal perizinan. Menurut saya, anak-anak perlu divaksinasi, melalui perizinan ini, dan persetujuan diperlukan sebelum kami mengambil keputusan soal itu."


Sumber: Reuters

Baca juga: Tempat penyulingan minyak di Nigeria meledak, 25 orang tewas

Baca juga: Api berkobar di peti kemas kapal kargo dari British Columbia