Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit perbankan pada pekan ketiga Februari bertambah Rp6,01 triliun menjadi Rp1.744,04 triliun setelah sempat turun selama dua minggu pertama akibat dampak Januari.

Kepala Biro Bank Indonesia Difi A Johansyah di Jakarta, Minggu mengatakan, meningkatnya penyaluran kredit menyebabkan penempatan dana perbankan pada SBI dan "term deposit" turun meskipun "BI rate" mengalami kenaikan 25 basis poin sejak 4 Februari 2011.

Penempatan SBI dan "term deposit" sampai dengan pekan ketiga Februari 2011 tercatat masing-masing sebesar Rp130,47 triliun dan Rp227,86 atau turun dibandingkan posisi 1 Februari 2011 (sebelum BI rate dinaikkan) yang masing-masing sebesar Rp142,68 triliun dan Rp240,79 triliun.

Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) kembali mengalami penurunan yakni sebesar Rp13,29 triliun dibandingkan pekan sebelumnya menjadi Rp2.273,08 triliun.

Penurunan terjadi pada DPK rupiah turun sebesar Rp21,33 triliun, sementara DPK valas naik Rp8,04 triliun. Penyaluran kredit yang meningkat sedangkan DPK turun menyebabkan LDR perbankan meningkat dari 76,02 persen menjadi 76,73 persen.

Sementara untuk Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) sampai dengan minggu ketiga Februari 2011, SBDK rupiah perbankan tetap dilevel 11,91 persen, tidak mengalami perubahan meskipun BI rate telah naik sejak 4 Februari 2011. Bahkan SBDK valas mengalami penurunan bila dibandingkan minggu sebelumnya yakni sebesar 2 bps menjadi 4,73 persen.

Sedangkan, dibandingkan pekan sebelumnya rata-rata suku bunga deposito rupiah 1 bulan turun 3 bps menjadi 6,43 persen, sementara rata-rata deposito valas 1 bulan turun 1 bp menjadi 1 persen.

Menurut jenis penggunaan, rata-rata suku bunga kredit efektif rupiah perbankan tidak mengalami perubahan, bahkan kredit Konsumsi efektif rupiah turun 6 bps. Sementara itu, pada suku bunga kredit efektif valas, Kredit Modal Kerja dan Kredit Konsumsi meningkat sebesar 2 bps sedangkan KI efektif turun 3 bps.

(D012/A035)