Jakarta (ANTARA News) - PT Telkom Indonesia Tbk melalui Divisi Telkom Flexi meluncurkan program Flexi Bebas Bicara dengan tarif Rp 0,- ke sesama pelanggan (on-net) tanpa syarat apapun untuk memanjakan penggunanya.

"Program yang berlaku mulai Jumat 25 Februari hingga Desember 2011 ini dapat digunakan pelanggan Flexi baik Prabayar (Trendy) maupun Pascabayar (Classy) di wilayah Jabodetabek Serang, Karawang, Purwakarta (Sekapur), Rangkasbitung, Pandeglang, dan Banten," kata Executive General Manager Telkom Flexi, Mas`ud Khamid, dalam siaran pers, di Jakarta, Minggu.

Mas`ud menjelaskan, program pemasaran ini untuk memperkokoh positioning dari Flexi sebagai operator jasa telekomunikasi paling irit dan menguji kapabilitas jaringan.

"Kami baru saja selesai melakukan pembenahan sebagian besar jaringan dan infrastuktur," ujarnya.

Selama ini Base Transceiver Station (BTS), Base Station Controller (BSC), dan Mobile Switching Controller (MSC) dihubungkan dengan radiolink, sekarang diganti dengan serat optik.

Perubahan ini signifikan menaikkan kualitas dan kapasitas, bagi 4 juta pelanggan di Jabodetabek, Sekapur, Rangkasbitung, Pandeglang, dan Banten yang ingin menikmati program Flexi Bebas Bicara dapat mengakses tanpa syarat apapun dan registrasi.

"Pengguna Flexi bisa nelpon seharian penuh selama 24 jam tanpa time band," tambahnya.

Selain gratis melakukan percakapan lokal ke sesama, pengguna Flexi juga bisa menikmati gratis nelpon Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) antar kode area tersebut.

Sementara, bagi pelanggan Flexi lain yang melakukan Combo di dalam wilayah program ini dapat ikut menikmati benefit dari program Flexi Bebas Bicara Rp0,-.

"Segera buktikan iritnya Flexi dan dapatkan Kartu Perdana Flexi Irit hanya seharga Rp 2.000,- untuk bisa menikmati nelpon gratis tanpa syarat. Flexi Lebih Irit Kan," tuturnya.

Selanjutnya diharapkan Mas`ud, pelanggan Flexi pada 2011 bisa tumbuh sekitar 10-11 persen setelah pada 2010 berhasil memikat 18 juta pengguna dengan rata-rata penggunaan per pelanggan (Average Revenue Per User/ARPU) sekitar Rp 30 ribu per bulan.

"Kami lebih optimistis menatap tahun ini karena jaringan semakin modern sehingga bisa menggarap mobile broadband lebih serius selain suara dan SMS," katanya.(*)

(T.R017/M012)