Beijing (ANTARA News) - China pada Sabtu memutuskan untuk mempercepat pengungsian warganya dari Libya setelah otoritas penerbangan China menyiapkan 15 pesawat per hari untuk dua pekan ke depan guna memulangkan warga yang tertahan di negara Afrika utara itu.

Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) mengadakan pertemuan darurat di Beijing pada Sabtu dan memutuskan untuk mengirimkan pesawat tambahan setiap hari pada 28 Februari hingga 10 Maret menuju sejumlah negara tetangga di sekitar Libya bagi pengungsian massal, lapor Xinhua-OANA.

Sejalan dengan jadwal CAAC, sejumlah maskapai besar asal China akan melakukan misi pengungsian melalui jalur udara dan memulangkan warga negara China yang tertahan secepat mungkin.

Dalam upaya tersebut, Air China akan mengirimkan lima pesawat penumpang setiap hari menuju Pulau Kreta di Yunani.

Selain itu maskapai China Eastern akan menerbangkan empat pesawat setiap hari ke Malta, kemudian maskapai China Southern akan mengirimkan empat pesawat ke pulau Djerba di Tunisia serta maskapai Hainan juga akan menerbangkan dua pesawat setiap hari menuju Pulau Kreta, Yunani.

Menurut Kementerian Luar Negeri China pada Sabtu siang, hampir 16 ribu warga negara China telah diungsikan dari Libya. (BPY/M016/K004)