Wellington (ANTARA News) - Jumlah korban tewas gempa Christchurch, Selandia Baru, bertambah menjadi 145 orang pada Sabtu, sedangkan jumlah orang hilang tetap berkisar di angka lebih dari 200 jenazah.

Inspektur Polisi Dave Cliff dalam jumpa pers pada Sabtu sore mengatakan telah dipastikan jumlah korban tewas bertambah menjadi 145 orang dan kamar mayat sementara telah disiapkan di sebuah kamp militer Burnham guna mengidentifikasi para jenazah, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.

Tiga puluh personil tim penghubung telah menghubungi keluarga korban di Selandia Baru serta yang berada di luar negeri.

Wali Kota Christchurch mengatakan pusat kota akan ditutup selama berbulan-bulan dan disaat bersamaan patroli pihak keamanan akan memantau wilayah itu secara bergiliran.

Diperkirakan 200 hingga 250 bangunan telah diberikan tanda stiker merah, yang berarti digolongkan dalam bangunan yang berbahaya untuk dimasuki. Beberapa di antaranya mungkin terancam runtuh.

Perdana Menteri Selandia Baru, John Key, menghabiskan hari Sabtunya di kota tersebut guna menemui tim pencari dan penyelamat serta para keluarga korban.

Ia mengatakan gempa tersebut mungkin dapat dikatakan sebagai peristiwa paling tragis di Selandia Baru, seraya meminta seluruh warganya untuk mengenang para korban meninggal bersama-sama dengan ratusan keluarga korban dan sahabat lainnnya.

Key mengatakan pemerintaha akan memberikan paket bantuan ekonomi bagi masyarakat Christchurch pada Senin.
(*)