Jakarta (ANTARA) - Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengapresiasi kerja keras pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri pada babak perempat final Denmark Open meski dikalahkan wakil tuan rumah, Jumat.

Bagas/Fikri adalah ganda putra terakhir Indonesia yang tersisa pada babak delapan besar, namun dikalahkan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen 21-19, 11-21, 17-21.

"Kalau untuk pemain lapis yang baru datang dari Jakarta, memang targetnya menambah pengalaman main di kelas 750 atau 1000," kata Herry.

Lewat keterangan tertulis PBSI, Herry menjelaskan Bagas/Fikri bukan bagian tim Piala Thomas yang sudah terlebih dulu berada di Denmark.

Mengingat Bagas/Fikri ganda putra pelapis Pelatnas PBSI, maka pencapaian mereka sampai babak perempat final dan bertemu dengan pemain peringkat 10 besar adalah hal memuaskan.

Baca juga: Praveen/Melati melangkah ke semifinal Denmark Open 2021

"Hasil yang cukup baik Bagas/Fikri bisa sampai perempat final, hanya masih kurang tenang di poin-poin terakhir gim ketiga," ungkap Herry.

Hingga Jumat, ganda putra Indonesia menyisakan dua pasangan pada perempat final. Selain Bagas/Fikri, ada unggulan keempat Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Sayang, Fajar/Rian terlebih dulu dihentikan ganda putra Malaysia Goh Sze Fei/Nur Izzuddin.

Herry mengakui performa anak didiknya sudah menurun setelah berjibaku dalam Piala thomas pekan lalu sehingga dia memaklumi atlet-atletnya tampil kurang memuaskan.

"Semua pemain yang ikut Thomas sudah berkurang tenaga dan fokusnya menurun sehingga cara mainnya tidak bisa maksimal," pungkas Herry.

Baca juga: Fajar/Rian terhenti dalam perempat final dikalahkan ganda putra Malaysia