Mentok, Babel (ANTARA) - Sebanyak 327 orang pemuda dari berbagai daerah mengikuti Jambore Relawan Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang digelar di Bukti Penyabong Pelangas, Kabupaten Bangka Barat.

"Kami berharap melalui kegiatan selam tiga hari ini bisa menghasilkan relawan-relawan tangguh, beradab dan bermartabat untuk membantu pemerintah dalam merumuskan tata pengelolaan DAS yang baik sehingga pencemaran lingkungan dalam wilayah DAS melambat," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Barat, M. Soleh di Mentok, Jumat.

Sebanyak 327 peserta yang ikut dalam Jambore Relawan DAS Babel 2021 tersebut sebelumnya mendaftar secara daring, terdiri dari 153 laki-laki, 174 perempuan dan terbagi menjadi 56 regu, 26 regu laki-laki dan 30 perempuan.

Kegiatan yang rencananya digelar pada 2020 oleh Forum DAS (Fordas) Babel tersebut baru bisa dilaksanakan tahun ini karena pandemi COVID-19.

Baca juga: Di kawasan rehabilitasi DAS, KLHK dorong penanaman MPTS
Baca juga: Pemerintah minta perusahaan penuhi kewajiban merehabilitasi DAS


Sekda M. Soleh berharap kegiatan dapat memberikan manfaat dan juga pelajaran untuk para peserta sehingga ke depan generasi muda semakin memahami pentingnya menjaga keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan.

"Kerusakan di muka bumi ini sangat banyak yang disebabkan ulah manusia, karena itu peran manusia sangat besar dalam rangka penataan lingkungan," ujarnya.

Untuk menjaga kelestarian alam, masyarakat perlu terus diberikan pemahaman pentingnya menjaga dan merawat lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia itu sendiri.

Ia mengatakan, wajib hukumnya umat manusia menjaga lingkungan dan diharapkan melalui kegiatan ini dapat memberikan arti dalam penataan lingkungan, khususnya di Kabupaten Bangka Barat.

Baca juga: SKK Migas-KKKS tanam 6,9 juta pohon untuk kurangi emisi karbon
Baca juga: Adaro akan rehabilitasi daerah aliran sungai di Bukit Menoreh


Menurut dia, DAS di Bangka Barat saat ini sudah banyak yang tercemar karena berbagai aktivitas yang tidak mengedepankan upaya pelestarian lingkungan sehingga merusak kualitas air sebagai sumber kehidupan.

"Maka dari itu sangat penting menjaga ekosistem yang ada. Lakukan aktivitas dengan tetap menjaga dan memerhatikan keseimbangan lingkungan," katanya.

Melalui Jambore Relawan DAS diharapkan mampu menghasilkan relawan-relawan lingkungan tangguh dan kepada para peserta diminta terus belajar mendalami lingkungan yang ada di sana.

"Ke depan generasi muda ini yang akan menjadi garda terdepan memberikan pengertian kepada masyarakat pentingnya lingkungan dan kita harus tetap memperhatikan dampak-dampak dari kerusakan lingkungan," demikian Soleh.

Baca juga: Pengembalian fungsi konservasi DAS solusi atasi banjir, sebut BNPB
Baca juga: Presiden Jokowi ajak warga pulihkan daerah aliran sungai
Baca juga: KLHK ungkap alasan kesulitan rehabilitasi DAS Ciliwung dan Cisadane