Jakarta (ANTARA) - Pemimpin Grand Prix Australia Andrew Westacott telah menolak laporan bahwa balapan F1 mungkin berakhir di Sydney, dengan mengatakan Melbourne ingin mempertahankannya setelah kontraknya berakhir pada 2025.

Stasiun penyiaran Australia Seven Network mengatakan, pemerintah negara bagian New South Wales melakukan pembicaraan tingkat tinggi tentang kemungkinan tawaran untuk merebut balapan dari Melbourne, yang tidak disebutkan sumbernya.

Penyelenggara terpaksa membatalkan balapan 2020 dan 2021 di Melbourne karena pembatasan COVID-19.

Baca juga: Grand Prix Australia resmi dibatalkan
Baca juga: Grand Prix F1 dan MotoGP Australia 2021 resmi dibatalkan


Westacott mengatakan, laporan tersebut mengejutkan baginya, namun penyelenggara akan berjuang untuk mempertahankan balapan di kota terbesar kedua di Australia itu.

"Ini adalah acara yang sangat dicari, tetapi Grand Prix Australia sejauh yang saya ketahui tidak akan ke mana-mana," ujar Westacott kepada stasiun penyiaran Australia Nine Network, dikutip dari Reuters, Jumat.

"Kami memiliki hubungan yang kuat dengan F1, itu telah dibangun dengan kepercayaan lebih dari seperempat abad."

Balapan tersebut diadakan di Adelaide dari 1985-1995, sebelum pemerintah negara bagian Victoria melakukan kesepakatan dengan mantan pemimpin komersial F1 Bernie Ecclestone untuk membawanya ke Melbourne.

“Kami di sini sampai 2025, tetapi kami tidak pernah bisa berpuas diri, kami tidak boleh mengabaikan balapan, seperti yang ditunjukkan di Adelaide pada 1990-an,” tambah Westacott.

"Kami ingin mempertahankan acara tersebut di sini melampaui 2025."

Baca juga: Juarai GP Rusia, Hamilton klaim kemenangan ke-100 di F1
Baca juga: Hamilton berharap balikkan keadaan di Austin


Melbourne, yang keluar dari penguncian hampir tiga bulan pada Jumat, dijadwalkan menjadi tuan rumah balapan itu pada April 2022.

Menteri imigrasi Australia minggu ini mengatakan, atlet asing yang tidak sepenuhnya divaksinasi COVID-19 akan ditolak visanya untuk memasuki negara itu, meningkatkan kemungkinan mundurnya atlet papan atas dari tenis Australian Open dan acara olahraga lainnya.

Westacott mengatakan, hal itu tidak mungkin menjadi masalah untuk Grand Prix.

"Saya yakin F1 memiliki model yang didasarkan pada target vaksinasi 100%. Saat ini saya pikir sekitar 98% di seluruh kontingen yang bepergian karena mereka benar-benar melihat bahwa itu adalah strategi yang baik untuk kelangsungan bisnis mereka sendiri," kata Westacott.

Baca juga: Hamilton ingin F1 kembali ke Afrika, juga dukung ekspansi ke Amerika
Baca juga: Vettel kena penalti grid di Austin menyusul pergantian mesin