Indonesia-Brunei Tandatangani Kesepahaman Bidang Pertanian
25 Februari 2011 03:58 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) disambut Sultan Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah saat melakukan kunjungan kenegaraan di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Kamis (24/2). (FOTO ANTARA/Rumgapres/Muchlis)
Bandar Seri Begawan (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Brunei Darussalam menyatakan kesepahaman untuk menjalin kerjasama di bidang pertanian.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan di Istana Nurul Iman, Brunei Darussalam, Kamis.
Dalam penandatanganan itu, pihak Indonesia diwakili oleh Menteri Pertanian Suswono, sedangkan pihak Brunei Darussalam diwakili oleh Menteri Perindustrian dan Sumber-sumber Utama, Pehin Orang Kaya Seri Utama Dato Seri Setia Haji Awang Yahya Bin Begawan Mudim Dato Paduka Haji Bakar.
Penandatanganan itu juga disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sultan Hassanal Bolkiah.
Presiden Yudhoyono saat memberikan sambutan dalam jamuan makan malam kenegaraan di Istana Nurul Iman mengatakan, kedua negara akan memperkuat kersajama yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat.
"Saya mencatat kerjasama diantara kedua negara kita mencakup bidang yang sangat luas, terutama bidang-bidang yang membawa kemaslahatan langsung di kedua bangsa," kata presiden Yudhoyono.
Selain kerjasama di bidang pertanian, kedua negara juga menjalin kerjasama di bidang perikanan, kehutanan, kesejahteraan, investasi dan perdagangan, budaya dan pariwisata, serta sejumlah bidang lainnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono mengatakan, salah satu bentuk kerjasama bidang pertanian dengan Brunei Darussalam adalah pemanfaatan lahan gambut.
"Kita akan membantu padi di lahan gambut di Brunei karena di Indonesia sebagian sudah berhasil," katanya.
Selain itu, katanya, kedua negara juga akan menjalin kerjasama dalam bidang perdagangan sapi. Hal itu berguna untuk mencapai target swasembada daging di Indonesia pada 2014. (F008/K004)
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan di Istana Nurul Iman, Brunei Darussalam, Kamis.
Dalam penandatanganan itu, pihak Indonesia diwakili oleh Menteri Pertanian Suswono, sedangkan pihak Brunei Darussalam diwakili oleh Menteri Perindustrian dan Sumber-sumber Utama, Pehin Orang Kaya Seri Utama Dato Seri Setia Haji Awang Yahya Bin Begawan Mudim Dato Paduka Haji Bakar.
Penandatanganan itu juga disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sultan Hassanal Bolkiah.
Presiden Yudhoyono saat memberikan sambutan dalam jamuan makan malam kenegaraan di Istana Nurul Iman mengatakan, kedua negara akan memperkuat kersajama yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat.
"Saya mencatat kerjasama diantara kedua negara kita mencakup bidang yang sangat luas, terutama bidang-bidang yang membawa kemaslahatan langsung di kedua bangsa," kata presiden Yudhoyono.
Selain kerjasama di bidang pertanian, kedua negara juga menjalin kerjasama di bidang perikanan, kehutanan, kesejahteraan, investasi dan perdagangan, budaya dan pariwisata, serta sejumlah bidang lainnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono mengatakan, salah satu bentuk kerjasama bidang pertanian dengan Brunei Darussalam adalah pemanfaatan lahan gambut.
"Kita akan membantu padi di lahan gambut di Brunei karena di Indonesia sebagian sudah berhasil," katanya.
Selain itu, katanya, kedua negara juga akan menjalin kerjasama dalam bidang perdagangan sapi. Hal itu berguna untuk mencapai target swasembada daging di Indonesia pada 2014. (F008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: