AMI DKI Jakarta harap museum jadi tempat menarik generasi milenial
22 Oktober 2021 18:27 WIB
Tangkapan layar Ketua AMI DKI Jakarta Paramita Jaya, Yiyok Herlambang dalam sambutan pembukaan pameran tokoh pers di balik Sumpah Pemuda dengan tema "Lawan!" yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (22/10/2021). ANTARA/Zubi Mahrofi.
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Museum Indonesia (AMI) DKI Jakarta Paramita Jaya mengharapkan museum menjadi tempat yang menarik bagi generasi milenial.
"Kita ingin bagaimana koleksi-koleksi museum dapat dinikmati generasi milenial, tidak kalah dengan luar negeri," ujar Ketua AMI DKI Jakarta Paramita Jaya, Yiyok T Herlambang dalam sambutan pembukaan pameran tokoh pers di balik Sumpah Pemuda dengan tema "Lawan!" yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Ia juga mengharapkan pemerintah dapat lebih memperhatikan museum yang dikelola swasta, tidak hanya membina dan mengembangkan museum-museum di lingkungan pemerintahan.
"Tentu kami berharap pemerintah tidak hanya memperhatikan museum pemerintah, tetapi juga swasta," ucapnya.
Dalam kesempatan sama, Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengatakan saat zaman kolonial, pers merupakan alat perlawanan terhadap kolonialisme, sekaligus membangun kebudayaan berbangsa.
"Pameran menjadi sangat penting untuk memajukan kebudayaan bangsa," katanya.
Ia menilai pameran dengan tema "Lawan!" ini sejalan dengan situasi saat ini, dimana cukup banyak kabar bohong atau hoaks yang beredar di masyarakat.
"Kita tahu Sumpah Pemuda tentang kebangsaan untuk memperjuangkan kemerdekaan. Saat ini tantangannya hoaks, maka kolaborasi dan gotong royong menjadi sangat penting. Kita melakukan literasi melalui pameran ini," tuturnya.
Pameran “Lawan!” dapat dikunjungi secara langsung mulai 22 hingga 31 Oktober 2021 di M Bloc Space, Jakarta Selatan. Pameran tersebut juga dapat dilihat secara daring mulai Tanggal 22 Oktober hingga 9 November 2021 melalu laman pameran www.pameranlawan.com.
Melalui daring, pengunjung akan disuguhi konten kreatif dan layanan tur virtual 360° sehingga memberikan pengalaman nyata seolah-olah berkunjung secara langsung.
"Kita ingin bagaimana koleksi-koleksi museum dapat dinikmati generasi milenial, tidak kalah dengan luar negeri," ujar Ketua AMI DKI Jakarta Paramita Jaya, Yiyok T Herlambang dalam sambutan pembukaan pameran tokoh pers di balik Sumpah Pemuda dengan tema "Lawan!" yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Ia juga mengharapkan pemerintah dapat lebih memperhatikan museum yang dikelola swasta, tidak hanya membina dan mengembangkan museum-museum di lingkungan pemerintahan.
"Tentu kami berharap pemerintah tidak hanya memperhatikan museum pemerintah, tetapi juga swasta," ucapnya.
Dalam kesempatan sama, Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengatakan saat zaman kolonial, pers merupakan alat perlawanan terhadap kolonialisme, sekaligus membangun kebudayaan berbangsa.
"Pameran menjadi sangat penting untuk memajukan kebudayaan bangsa," katanya.
Ia menilai pameran dengan tema "Lawan!" ini sejalan dengan situasi saat ini, dimana cukup banyak kabar bohong atau hoaks yang beredar di masyarakat.
"Kita tahu Sumpah Pemuda tentang kebangsaan untuk memperjuangkan kemerdekaan. Saat ini tantangannya hoaks, maka kolaborasi dan gotong royong menjadi sangat penting. Kita melakukan literasi melalui pameran ini," tuturnya.
Pameran “Lawan!” dapat dikunjungi secara langsung mulai 22 hingga 31 Oktober 2021 di M Bloc Space, Jakarta Selatan. Pameran tersebut juga dapat dilihat secara daring mulai Tanggal 22 Oktober hingga 9 November 2021 melalu laman pameran www.pameranlawan.com.
Melalui daring, pengunjung akan disuguhi konten kreatif dan layanan tur virtual 360° sehingga memberikan pengalaman nyata seolah-olah berkunjung secara langsung.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: