Yogyakarta (ANTARA) -- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengungkapkan, Duta Santri Nasional memperkuat ideologi Pancasila. Pasalnya, mengamalkan Pancasila merupakan bagian dari mewujudkan jihad yang sesungguhnya.
Hal ini disampaikan Yudian di acara Grand Final Pemilihan Duta Santri Nasional 2021 yang digelar di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Kamis.
"Kita mewariskan Ideologi Pancasila yang merupakan amanah kita bersama dan merupakan bagian dari memaknai jihad yang sesungguhnya mencintai tanah air adalah bagian dari iman kita," ungkap Yudian dalam sambutannya.
Mengusung tema "Santri Menjaga Bumi, Menebar Rahmat untuk semesta", Grand Final Duta Santri Indonesia 2021 menguji dalam 7 bidang agama, sosial-politik-masyarakat, kesehatan dan lingkungan, budaya-seni dan olahraga, kewirausahaan, sains dan teknologi dan diaspora.
Lebih lanjut, Yudian menambahkan, BPIP bersama Kemenko PMK, Kemendikbudristek dan Kemenkumham sedang mengusulkan kembalinya mata ajar Pancasila ke dalam Standar Nasional Pendidikan.
"Dalam rangka mengembalikan mata ajar Pancasila ini, BPIP juga sudah menyusun 15 bahan ajar untuk mulai tingkat PAUD hingga perguruan tinggi," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama Fahmi Akbar Idries mendorong acara duta santri ke depan jauh lebih baik dan melahirkan santri yang kompetensi tinggi yang siap mengisi ruang-ruang kehidupan berbangsa dan bernegara dan tentunya ikut menentukan masa depan Indonesia.
"Semoga santri yang terpilih semoga dapat berkontribusi di dalam keteladannya," pesannya.