LPEI harapkan pelaku UMKM manfaatkan Dasbor Ekspor Nasional
22 Oktober 2021 15:42 WIB
LPEI memperkenalkan NED kepada publik di Surakarta bersamaan dengan acara “Temu Wicara Pemangku Kepentingan Ekosistem Ekspor” yang diselenggarakan beberapa waktu lalu di Kantor Cabang LPEI Surakarta. ANTARA/HO-LPEI/aa.
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesia Eximbank berharap semakin banyak pelaku UMKM memanfaatkan Dasbor Ekspor Nasional (National Export Dashboard/NED) yang merupakan portal dasbor data terintegrasi berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan Lembaga National Single Window (LNSW).
"Pelaku usaha dapat memanfaatkan NED untuk mencari peluang pasar baru dalam rangka ekspansi usaha dengan mengetahui posisi Indonesia untuk suatu produk di suatu negara, negara pesaing, harga komoditas, mengetahui tingkat risiko negara tujuan ekspor baru," kata Direktur Pelaksana III LPEI Agus Windiarto dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
NED merupakan pusat informasi berbasis web atau situs yang menyediakan antara lain laporan dan proyeksi industri, analisis dan data perdagangan, info pasar, info negara, risiko negara, komoditas ekspor, proyeksi ekonomi negara, serta isu yang tengah berkembang.
"Saat ini NED baru bisa diakses di kantor LPEI Jakarta dan Surakarta, tetapi ke depannya kami akan terus melakukan improvement dari sisi substansi maupun infrastruktur agar lebih mudah diakses, tampilannya semakin user friendly dan apabila #SahabatEkspor membutuhkan kajian dan data ekspor lainnya dapat menghubungi kami melalui sosial media LPEI atau Indonesia Eximbank," kata Agus.
Baca juga: LPEI terus dorong pelaku UMKM bersaing di pasar global
Selain pelaku usaha, diharapkan mahasiswa, akademisi juga bisa memanfaatkan data tersebut untuk mendukung penulisan kajian maupun riset mengenai ekspor yang dapat mendukung peningkatan daya saing ekspor Indonesia.
NED dapat diakses oleh pelaku usaha maupun seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem ekspor untuk mengetahui data maupun informasi suatu produk berdasarkan kode harmonized system (HS Code), tingkat risiko kawasan, dan negara tujuan ekspor , bahkan negara asal impor untuk suatu produk baik secara nilai maupun volumenya, pelaku usaha dan perijinan.
Baca juga: LPEI siap bantu tingkatkan kapasitas UMKM di Indonesia timur
Baru-baru ini LPEI memperkenalkan NED kepada publik di Surakarta bersamaan dengan acara “Temu Wicara Pemangku Kepentingan Ekosistem Ekspor” yang diselenggarakan beberapa waktu lalu di Kantor Cabang LPEI Surakarta.
Acara tersebut merupakan ajang interaksi dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam ekosistem ekspor untuk dapat mendorong potensi bisnis, melakukan pemetaan permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku usaha khususnya UMKM, sehingga tercipta peningkatan daya saing di wilayah khususnya Surakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya.
Baca juga: Pembiayaan ekspor LPEI bantu UMKM bertahan saat pandemi
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani resmikan Dasbor Ekspor Nasional
"Pelaku usaha dapat memanfaatkan NED untuk mencari peluang pasar baru dalam rangka ekspansi usaha dengan mengetahui posisi Indonesia untuk suatu produk di suatu negara, negara pesaing, harga komoditas, mengetahui tingkat risiko negara tujuan ekspor baru," kata Direktur Pelaksana III LPEI Agus Windiarto dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
NED merupakan pusat informasi berbasis web atau situs yang menyediakan antara lain laporan dan proyeksi industri, analisis dan data perdagangan, info pasar, info negara, risiko negara, komoditas ekspor, proyeksi ekonomi negara, serta isu yang tengah berkembang.
"Saat ini NED baru bisa diakses di kantor LPEI Jakarta dan Surakarta, tetapi ke depannya kami akan terus melakukan improvement dari sisi substansi maupun infrastruktur agar lebih mudah diakses, tampilannya semakin user friendly dan apabila #SahabatEkspor membutuhkan kajian dan data ekspor lainnya dapat menghubungi kami melalui sosial media LPEI atau Indonesia Eximbank," kata Agus.
Baca juga: LPEI terus dorong pelaku UMKM bersaing di pasar global
Selain pelaku usaha, diharapkan mahasiswa, akademisi juga bisa memanfaatkan data tersebut untuk mendukung penulisan kajian maupun riset mengenai ekspor yang dapat mendukung peningkatan daya saing ekspor Indonesia.
NED dapat diakses oleh pelaku usaha maupun seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem ekspor untuk mengetahui data maupun informasi suatu produk berdasarkan kode harmonized system (HS Code), tingkat risiko kawasan, dan negara tujuan ekspor , bahkan negara asal impor untuk suatu produk baik secara nilai maupun volumenya, pelaku usaha dan perijinan.
Baca juga: LPEI siap bantu tingkatkan kapasitas UMKM di Indonesia timur
Baru-baru ini LPEI memperkenalkan NED kepada publik di Surakarta bersamaan dengan acara “Temu Wicara Pemangku Kepentingan Ekosistem Ekspor” yang diselenggarakan beberapa waktu lalu di Kantor Cabang LPEI Surakarta.
Acara tersebut merupakan ajang interaksi dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam ekosistem ekspor untuk dapat mendorong potensi bisnis, melakukan pemetaan permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku usaha khususnya UMKM, sehingga tercipta peningkatan daya saing di wilayah khususnya Surakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya.
Baca juga: Pembiayaan ekspor LPEI bantu UMKM bertahan saat pandemi
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani resmikan Dasbor Ekspor Nasional
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: