Lapan dan Jaxa Manfaatkan Frekuensi Ultra Tinggi
24 Februari 2011 19:16 WIB
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan Japan Aerospace Exploration Agency (Jaxa) bekerja sama dalam pemanfaatan komunikasi frekuensi ultra tinggi untuk mitigasi bencana. (ANTARA News/Lukisatrio)
Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan Japan Aerospace Exploration Agency (Jaxa) bekerja sama dalam pemanfaatan komunikasi frekuensi ultra tinggi untuk mitigasi bencana.
"Saat ini, frekuensi tersebut belum dimanfaatkan secara luas oleh Indonesia," kata Lapan dalam siaran persnya, Kamis.
Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung kegiatan mitigasi bencana di wilayah Asia Pasifik. Dalam kerja sama ini, Lapan dan Jaxa memasang SA-VSAT di Pusat Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh Lapan, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Stasiun bumi penerima data nantinya akan menerima data satelit eksperimen telekomunikasi Wideband InterNetworking Engineering Test and Demonstration Satellite (WINDS) milik JAXA. WINDS merupakan sebuah satelit komunikasi frekuensi ultra tinggi (Ka Band-18/28 GHz) yang mampu melakukan komunikasi kecepatan tinggi hingga mencapai 155 mbps.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Kedirgantaraan Lapan Dra Ratih Dewanti MSc mengatakan,“Pemasangan stasiun bumi di Lapan ini akan menambah kemampuan akses dan olah data penginderaan jauh setara real time. Kemampuan ini sangat bermanfaat bagi mitigasi bencana."
Stasiun bumi SA-VSAT yang memiliki antena diameter 1,8 meter ini mampu menerima dan mengirim gelombang mikro dengan frekuensi beragam. Frekuensi gelombang dari antena kemudian diolah sehingga menghasilkan data yang dibutuhkan.
Dalam kerja sama ini peneliti Lapan memiliki kesempatan belajar untuk memperoleh komunikasi data satelit dengan kecepatan tinggi bila terjadi bencana. Kerja sama ini juga sekaligus untuk eksplorasi dan pengujian permanfaatan Ka-Band jika Indonesia akan mengaplikasikannya untuk mendukung pembangunan Information and Communication Technology (ICT).
Sementara itu, bagi Jaxa, kerja sama ini dapat menguji keandalan satelitnya.
Stasiun bumi di Lapan ini merupakan seri kedua setelah stasiun bumi seri pertama dipasang di ITB pada 2006. Selain Lapan, sekarang ada dua instansi yang aktif menggunakan data satelit WINDS untuk kepentingan tele-edukasi, tele-medicine, dan telekomunikasi penanganan tindak darurat saat terjadi bencana yaitu Institut Teknologi Bandung dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kerja sama Lapan dan Jaxa merupakan kerangka kerja Sentinel Asia atau program yang dicanangkan pada Asia-Pasific Regional Space Agency Forum (APRSAF). Pemasangan, uji coba, dan pelatihan pemanfaatan SA-VSAT berlangsung pada 21-28 Januari lalu di Kedeputian Penginderaan Jauh Lapan, Pekayon.
(S026/B010)
"Saat ini, frekuensi tersebut belum dimanfaatkan secara luas oleh Indonesia," kata Lapan dalam siaran persnya, Kamis.
Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung kegiatan mitigasi bencana di wilayah Asia Pasifik. Dalam kerja sama ini, Lapan dan Jaxa memasang SA-VSAT di Pusat Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh Lapan, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Stasiun bumi penerima data nantinya akan menerima data satelit eksperimen telekomunikasi Wideband InterNetworking Engineering Test and Demonstration Satellite (WINDS) milik JAXA. WINDS merupakan sebuah satelit komunikasi frekuensi ultra tinggi (Ka Band-18/28 GHz) yang mampu melakukan komunikasi kecepatan tinggi hingga mencapai 155 mbps.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Kedirgantaraan Lapan Dra Ratih Dewanti MSc mengatakan,“Pemasangan stasiun bumi di Lapan ini akan menambah kemampuan akses dan olah data penginderaan jauh setara real time. Kemampuan ini sangat bermanfaat bagi mitigasi bencana."
Stasiun bumi SA-VSAT yang memiliki antena diameter 1,8 meter ini mampu menerima dan mengirim gelombang mikro dengan frekuensi beragam. Frekuensi gelombang dari antena kemudian diolah sehingga menghasilkan data yang dibutuhkan.
Dalam kerja sama ini peneliti Lapan memiliki kesempatan belajar untuk memperoleh komunikasi data satelit dengan kecepatan tinggi bila terjadi bencana. Kerja sama ini juga sekaligus untuk eksplorasi dan pengujian permanfaatan Ka-Band jika Indonesia akan mengaplikasikannya untuk mendukung pembangunan Information and Communication Technology (ICT).
Sementara itu, bagi Jaxa, kerja sama ini dapat menguji keandalan satelitnya.
Stasiun bumi di Lapan ini merupakan seri kedua setelah stasiun bumi seri pertama dipasang di ITB pada 2006. Selain Lapan, sekarang ada dua instansi yang aktif menggunakan data satelit WINDS untuk kepentingan tele-edukasi, tele-medicine, dan telekomunikasi penanganan tindak darurat saat terjadi bencana yaitu Institut Teknologi Bandung dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kerja sama Lapan dan Jaxa merupakan kerangka kerja Sentinel Asia atau program yang dicanangkan pada Asia-Pasific Regional Space Agency Forum (APRSAF). Pemasangan, uji coba, dan pelatihan pemanfaatan SA-VSAT berlangsung pada 21-28 Januari lalu di Kedeputian Penginderaan Jauh Lapan, Pekayon.
(S026/B010)
Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: