Bandung (ANTARA News) - Ketua Pengda PSSI Jawa Barat Tony Aprilani menginginkan keempat tokoh calon ketua umum PSSI tetap melaju dan berkompetisi secara fair pada Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI Maret 2011.

"Jelas kami berharap keempat tokoh yang peduli pada sepak bola itu berkompetisi secara fair dalam pemilihan Ketua Umum PSSI itu, jangan ada yang main kayu di kongres," kata Tony Aprilani disela menerima Forum Masyarakat Peduli Sepak Bola Jawa Barat di Sekretariat PSSI Jabar, Kamis.

Meski belum menentukan pilihan pasti, Pengda PSSI Jabar menyatakan komitmennya agar empat nama tokoh sepak bola yakni Nurdin Halid, Nirwan D Bakrie, Jenderal TNI George Toisutta dan Arifin Panigoro bersaing dan berkompetisi pada Kongres PSSI nanti.

Ia mengaku kurang setuju dua nama yakni George Toisutta dan Arifin Panigoro dinyatakan gugur dan tidak lolos dalam verifikasi. Ia berharap proses banding bisa memberikan kesempatan kepada kedua calon yang tidak lolos itu tetap bisa melanjutkan upayanya bersaing di kongres.

"Masih ada proses banding, yang jelas Pengda PSSI Jabar memberikan rekomendasi bagi Pak George Toisutta bahwa yang bersangkutan adalah pengurus dan pembina tim sepakbola Bara Siliwangi di Bandung," kata Tony.

Rekomendasi Pengda PSSI Jabar itu, kata Tony, sebagai bentuk kewajiban untuk menerangkan yang bersangkutan memang seorang pembina klub sepak bola di wilayah Jawa Barat. Pasalnya George Toisutta memang pernah menjadi pembina klub sepak bola itu.

"Itu bukti bahwa kami berusaha fair, meski dari sisi pilihan dan dukungan kami harus menggelar Rakerda yang akan dilakukan bersama Pengcab PSSI se-Jabar. Itu sebuah mekanisme yang akan kami lakukan untuk mengakomodasi suara di Jabar," kata Ketua Pengda PSSI itu.

Pada kesempatan itu, Ketua Pengda PSSI Jabar itu menyatakan komitmennya untuk tetap memegang aturan yang ada dan menjunjung statuta PSSI dan FIFA. Namun dengan aturan itupun, kata Tony, calon George Toisutta sebenarnya sudah memenuhi kriteria.

"Kami tetap akan menjunjung tinggi aturan dan statuta yang ada, mari kita benahi bersama PSSI, salah satunya dengan mematuhi dan mengikuti aturan yang ada. Dan kami kimitmen akan mengawal agar kongres pemilihan ketua umum PSSI nanti memberikan pencerahan dan perbuahan bagi pembinaan sepak bola nasional," kata Tony yang juga anggota DPR-RI itu.

Sementara itu mantan bintang Persib tahun 1980-an, Adjat Sudradjat menyebutkan, sebaiknya pengurus PSSI saat ini mulai berkaca terhadap aspirasi dan keinginan masyarakat akan perubahan dan perbaikan di tubuk PSSI.

Salah satunya akomodatif dan mempersilakan talenta yang lebih segar untuk memimpin dan menakhodai PSSI ke depan.

"Sebaiknya memang Pak Nurdin mundur dari posisinya saat ini, beri kesempatan yang lain. Ia sudah dua kali periode memimpin PSSI dan seharusnya berkaca. Beberapa pengrus PSSI juga sudah terlalu lama di sana dan perlu penyegaran," kata Adjat Sudradjat.

Secara fair, kata Adjat, PSSI dan kepengurusan PSSI di daerah perlu mendengar dan mengapresiasi suara dari masyarakat karena suara yang mereka bawa adalah suara masyarakat sepak bola di derah masing-masing.

Menurut Adjat, sudah waktunya PSSI dipimpin oleh sosok pimpinan yang baru untuk menghadirkan penyegaran dan pembaruan.

"Masa Indonesia yang memiliki jumlah penduduk lima besar dunia tidak bisa menghadirkan calon ketua umum PSSI yang lain. Jangan sia-siakan potensi yang ada," kata Adjat Sudradjat menambahkan.

Sementara itu pada Kamis (24/2) sekitar 250 orang yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Sepak Bola Jawa Barat berunjuk rasa di depan Sekretariat Pengda PSSI Jabar dan menyampaikan "Petisi Bandung 5" yang isinya menuntut Nurdin Halid lengser dan Revolusi Total PSSI.

(S033/E001/S026)