Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Prof Fadel Muhammad mengatakan perlu percepatan pembangunan di kawasan timur Indonesia (KTI) sebagai penghubung atau konektivitas antara calon Ibu Kota Negara (IKN) yang terletak di Pulau Kalimantan dengan daerah-daerah sekitarnya.

"Wilayah KTI mesti mempersiapkan diri. Salah satunya dengan mewujudkan rencana membuat 'terusan khatulistiwa' yang akan menghubungkan Pulau Sulawesi ke Pulau Kalimantan," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Hal tersebut disampaikan Fadel Muhammad saat diskusi panel sekaligus peluncuran dan deklarasi Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (BP2-KTI) di Universitas Hasanuddin (Unhas) Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Jika hal tersebut terwujud maka akan memudahkan mobilitas masyarakat di kawasan timur Indonesia menuju Ibu Kota Negara. Untuk itu, semua elemen bangsa bersama-sama harus mendukung percepatan pembangunan KTI demi tercapainya kesejahteraan bersama.

"IKN ini terletak di Kalimantan Timur dan sangat dekat dengan daerah-daerah di kawasan timur Indonesia," ujar mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era Kabinet Indonesia Bersatu II tersebut.

Baca juga: Anggota DPD minta kebijakan khusus pembangunan kawasan timur Indonesia

Baca juga: Telkom kembangkan talenta digital kawasan Indonesia Timur


Secara umum, sambung dia, pembangunan di Tanah Air harus merata dan tidak boleh terjadi ketimpangan. Sebab, jika tidak seimbang maka akan mencederai rasa keadilan seperti yang diamanahkan pancasila dan konstitusi.

Pascareformasi, hingga saat ini berbagai program telah diupayakan pemerintah agar pemerataan pembangunan merata dan memenuhi rasa keadilan. Sebagai contoh kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ditujukan untuk mengembangkan pembangunan daerah melalui sektor industri dan pariwisata.

"Tapi, karena wilayah Indonesia sangat luas terutama di kawasan timur masih ada beberapa wilayah yang kurang tersentuh pembangunan," ujarnya.

Kebijakan sudah ada hanya perlu percepatan yang harus didorong dan didukung secara maksimal oleh pemerintah daerah dan masyarakat di semua kawasan timur Indonesia, katanya.

"Alhamdulillah, sebagai pimpinan MPR saat bertemu dengan Presiden saya sampaikan hal itu dan beliau sangat mendukung percepatan pembangunan KTI," tutur dia.

Oleh sebab itu, kesempatan pemerataan dan percepatan pembangunan mesti segera ditindaklanjuti salah satunya melalui pembentukan BP2-KTI. Ke depan, BP2-KTI akan bekerja sama dengan akademisi dan perguruan tinggi, misalnya, Unhas untuk melakukan studi serta kajian akademis.

"Hasilnya, diserahkan kepada pemerintah pusat dan daerah agar pembangunan KTI cepat terwujud," ujar Fadel yang juga Ketua Umum BP2-KTI tersebut.