Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin berharap penggunaan teknologi dalam pengelolaan gudang beras Perum Bulog ditingkatkan agar bisa menyimpan beras dalam waktu yang lebih lama, tapi mutunya tetap terjaga.

"Teknologi mesin rice to rice yang beroperasi di Gudang Bulog Baru Panaikang Makassar ini tidak terlalu canggih, tapi memang sesuai dengan kebutuhan," kata Andi Akmal saat mengunjungi Makassar, Sulawesi Selatan, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ke depan, Andi Akmal menyarankan agar mengondisikan dengan teknologi terkini yaitu yang mampu membuat beras biasa menjadi beras premium. Seiring perkembangan waktu yang terus berjalan, proses-proses ini harus dilakukan sehingga Bulog mampu memenuhi seluruh segmen masyarakat yang kebutuhan berasnya berbeda-beda.

Baca juga: Peneliti: Peran Bulog dalam rantai pasok beras perlu dievaluasi

Andi Akmal juga meminta Bulog untuk dapat membuat sendiri mesin tersebut agar tidak perlu lagi melalukan impor. "Ini juga berlaku pada seluruh gudang Bulog yang tersebar di Indonesia sehingga ada keseragaman kualitas beras yang dimiliki pemerintah melalui Bulog," ujarnya.

Anggota DPR RI asal Sulawesi Selatan II ini mengakui bahwa memang seharusnya Bulog memiliki diversifikasi yang berkaitan dengan hilirisasi pertanian Indonesia. Mengingat saat ini Bulog hanya menampung gabah petani sebesar 10 persen.

Ia berharap, teknologi mesin rice to rice ini dapat menaikkan harga jual beras petani yang kebanyakan medium menjadi beras premium.

Akmal yang merupakan politisi PKS tersebut menambahkan bahwa Bulog harus dapat juga melayani beras Bansos yang selama ini bukan dari Bulog.

Baca juga: Budi Waseso paparkan kondisi Bulog yang berpotensi rugi

Menurutnya, Bulog ada pekerjaan besar yang harus diperbaiki yaitu pada persoalan distribusi yang belum maksimal. Harmonisasi kinerja Bulog, pemerintah daerah, pemerintah pusat masih perlu peningkatan kualitas sehingga pelayanan kepada masyarakat semakin baik.

"Saya berharap, Indonesia timur ini mulai dari Sulawesi hingga Papua, kebutuhan berasnya mayoritas dapat dipenuhi oleh kawasan Sulawesi Selatan. Sedangkan Indonesia tegah dan barat dapat dipenuhi oleh Pulau Jawa. Untuk itu, Gudang Bulog Baru (GBB) Panaikang, di Panakukang, Kota Makassar, dapat meningkatkan kualitasnya dengan berbagai inovasi sehingga nutrisi yang terkandung pada beras yang diolah terjaga dengan baik," kata Andi Akmal.