Jakarta (ANTARA) - PT Datacenter Indonesia Sukses Makmur atau H2 Data Center siap mendukung akselerasi transformasi digital di Tanah Air seiring dengan rampungnya gedung data center pertama di dalam kompleks hyperscale data center park terbesar di Indonesia bernama H2.

Executive Director Salim Group Axton Salim mengatakan, gedung data center berada di kawasan Pertiwi Lestari Industrial Estate, Karawang, Jawa Barat, dengan total luas area sebesar 86 hektare.

Gedung data center pertama yang dinamai H2-01 didirikan setinggi 10 lantai di mana enam lantai di antaranya merupakan data hall dengan total kapasitas sebesar 3.000 rack dan total daya listrik sebesar 15 MW.

Baca juga: REAL jajaki kolaborasi bisnis data center dengan DCII

"Tingkat kebutuhan data center di Indonesia meningkat drastis dalam dua tahun terakhir. Digitalisasi terus berkembang pesat dengan adaptasi komputasi awan yg terus meningkat, disertai dengan aktivitas sekolah dan kerja dari rumah selama pandemi.

Kompleks hyperscale data center H2 dibangun dengan latar belakang tersebut dengan prinsip eco-sustainable, di mana kami akan memasang solar panel power sebagai salah satu sumber listrik di kawasan data center," ujar Axton dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara dengan total populasi sebesar 256 juta, namun hingga saat ini kapasitas data center per kapitanya merupakan salah satu yang terendah dibandingkan dengan negara lain di dunia.

Jika dibandingkan dengan negara lain di Asia, seperti contoh Jepang yang memiliki pertumbuhan data center di negaranya, jika rata-rata konsumsi per capita adalah 10 watt, data center Indonesia dapat mengalami pertumbuhan mencapai 2.700 watt.

Baca juga: Telkomgisma ekspansi bisnis siap operasikan 18 edge data center

Dilansir dari Cushman & Wakefield, “Data Center in South East Asia poised for Rapid Growth”, August 2019, dengan kehadiran data center H2 yang memiliki total luas area 791 hektar dan total kapasitas hingga 600 MW, H2 mampu berkontribusi sebesar 22 persen.

Sebagai carrier neutral data center, H2 mampu memenuhi kebutuhan hyperscale data center, termasuk layanan colocation, layanan interconnection dan juga ruang bekerja. Hingga saat ini, lanjut Axton, H2 telah dipercaya oleh pelanggan internasional dengan tersewanya dua lantai gedung data center H2.

Ia menambahkan, sebagai salah satu kompleks data center terbesar di Asia Tenggara, H2 didesain dengan standar internasional. Tidak hanya akan menjadi salah satu pemain global, data center dioperasikan dengan menggunakan energi terbarukan dari solar panel farm di area yang sama sehingga lebih ramah lingkungan.

"Gedung H2-01 merupakan permulaan dari kawasan hyperscale H2. Area kompleks ini bisa dibangun hingga kapasitas 600MW," kata Axton.

Axton menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk memastikan skalabilitas layanan di H2 Data Center selalu terjaga dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Saat ini H2 telah mengandeng tiga provider jaringan yaitu Indonet, Matrix NAP Info, dan TransIndonesia Network.

Kompleks hyperscale data center park H2 merupakan proyek kerja sama strategis pertama antara Bos Grup Indofood Anthoni Salim dengan emiten data center PT. DCI Indonesia Tbk (DCII).