Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kubu Dian Assafri Devanda, Aditya Hadikunto, menyambut baik kesepakatan islah dan berharap kongres bersama pada akhir 2021 segera terwujud.

"Wadah pemuda itu ya satu, KNPI. Tak boleh tercerai-berai. Sebab itu, islah adalah keniscayaan," kata Devanda Aditya Hadikuntono berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Sebelumnya, kepengurusan KNPI terpecah menjadi tiga kubu, yaitu kubu Dian Assafri, Noer Fajrieansyah, dan Mustahuddin. Kesepakatan islah dan menggelar kongres bersama itu muncul dari ketiga kubu tersebut untuk kembali bersatu.

Devanda juga mengingatkan, pemuda masa kini jangan sampai kalah dengan pemuda zaman dulu yang berhasil mencetuskan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, meskipun mereka berasal dari etnis, daerah, bahasa dan agama yang berbeda-beda.

Baca juga: Ketua MPR: KNPI ambil langkah proaktif bagi perubahan bangsa

"Kalau tercerai berai, energi pemuda akan terkuras percuma. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh," tegas Devanda.

Dengan islah dan menjadi satu KNPI, lanjut Devanda, segenap kekuatan unsur pemuda dapat didayagunakan secara maksimal untuk membangun Indonesia bersama komponen bangsa lainnya, termasuk membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo yang saat ini sedang mengatasi pandemi COVID-19.

"Mari, kita berikan sumbangsih nyata bagi bangsa dan negara dengan membantu pemerintah. Salah satu prasyaratnya adalah KNPI bersatu," jelas Devanda.

Menurutnya, pemuda adalah agen perubahan.

"Kalau tidak bersatu, bagaimana pemuda bisa melakukan perubahan?" tanyanya.

Baca juga: KNPI akan gelar kongres bersama

Devanda pun menilai KNPI berperan penting dalam proses regenerasi kepemimpinan nasional sambil mengambil contoh dari alumni KNPI yang berhasil tampil sebagai pimpinan nasional, yakni Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Kemudian, Devanda mengajak semua kubu KNPI untuk legawa atau ikhlas menggelar kongres bersama guna memilih pengurus baru bersama-sama dengan prinsip gotong-royong.

"Semua pihak harus legawa, take and give. Korbankan segala kepentingan kelompok, kedepankan kepentingan bersama demi masa depan pemuda serta bangsa dan negara," imbau Devanda.

Ia juga berharap, dengan adanya islah atau rekonsiliasi, mulai 2022 tidak akan ada lagi konflik internal KNPI yang justru akan menghentikan roda organisasi sehingga tidak bisa berjalan maksimal dalam mendukung negara Indonesia untuk maju, terlebih bangsa ini sedang dituntut untuk lebih solid menanggulangi pandemi COVID-19.

Baca juga: Raden Andreas terpilih menjadi Ketua Umum KNPI versi Abdul Aziz