Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi menemui Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar terkait dengan pembangunan desa menuju smart village (desa pintar) di Jakarta, Kamis.

"Program Jember smart village sendiri merupakan salah satu substansi dari sembilan program unggulan Pemkab Jember (Jatim) menuju lima tahun Jember ke depan yang cemerlang," kata Hendy dalam rilis yang diterima ANTARA di Kabupaten Jember.

Dia menjelaskan kunjungan resmi itu diagendakan untuk berkoordinasi dengan Kemendes PDTT terkait dengan pembangunan desa di Kabupaten Jember.

"Saya dan ketua DPRD sepakat bahwa kerja sama pembangunan daerah tidak bisa dipikirkan sendiri-sendiri, sehingga tugas dan fungsi eksekutif dan legislatif itu setara untuk masyarakat Jember," tuturnya.

Sinergi membangun daerah dengan semangat kekompakan antara pihak eksekutif dan legislatif di Kabupaten Jember rupanya benar-benar ditunjukkan di era kepemimpinan Bupati Hendy Siswanto dan Ketua DPRD Itqon Syauqi.

"Menuju smart village dengan memaksimalkan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD), sehingga Pemkab Jember bersama kepala desa dan pendamping desa akan merencanakan, melaksanakan, dan memanfaatkan program menuju kemandirian desa," katanya.

Baca juga: Pemprov Kaltim minta kabupaten siapkan "Smart Village"

Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan pihaknya akan mendukung upaya Pemkab Jember menuju program smart village.

Di tempat terpisah, Asosiasi Kepala Desa bersama tim peneliti dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember sudah menggelar diskusi kelompok terpumpun tentang kesiapan desa dan model smart village di Jember.

Peneliti Kelompok Riset Public Finance and Public Affairs Governance (PFPAG) LP2M Unej Hermanto Rohman mengatakan FGD tersebut lebih memfokuskan pada kajian terkait dengan pelayanan publik, terutama peluang untuk dikembangkan inovasi pemerintah desa melalui smart village dalam upaya membangun desa yang berkelanjutan dan berkesejahteraan.

"Dengan kegiatan FGD itu, kami berharap mendapat gambaran kesiapan desa menuju smart village dan dapat melakukan analisa model smart village di masing-masing desa," katanya.

Selain itu, lanjut dia, dihasilkan produk kajian analisa kesiapan dan model smart village di Kabupaten Jember untuk direkomendasikan bagi banyak pihak, terutama pemerintah daerah melalui policy brief.

Ia menjelaskan model konsep smart village tidak hanya mampu menerapkan penggunaan teknologi informasi, namun mampu mengembangkan potensi desa, meningkatkan ekonomi dan menciptakan kualitas hidup masyarakat yang berkualitas berbasis kepada pemanfaatan teknologi informasi.

Baca juga: Kemendes: Smart village kunci mempercepat pembangunan desa
Baca juga: "Desa Cerdas" tingkatkan aktivitas ekonomi di desa, kata Mendes PDTT