Menkop UKM lepas ekspor mangga asal Gresik ke Singapura
21 Oktober 2021 18:42 WIB
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki, saat memberi sambutan pada pelepasan ekspor mangga jenis Arum Manis sebanyak 1 ton ke Singapura, di Kantor Pemkab Gresik, Kamis (21/10/2021). ANTARA/HO-Pemkab Gresik/am.
Gresik, Jatim (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki, melepas ekspor mangga jenis Arum Manis sebanyak 1 ton ke Singapura, yang merupakan produk pertanian UMKM Mangga Kabupaten Gresik, Jatim.
Teten, dalam kegiatan pelepasan itu di Gresik, Kamis mengapresiasi produk mangga UMKM asal Gresik, dan membuktikan bahwa semakin berdaya saingnya produk lokal, sehingga bisa menembus pasar internasional meski ditengah pandemi COVID-19.
Teten mengakui, saat ini produk ekspor hasil pertanian sangat kompetitif, sehingga memerlukan pengetahuan dan perbaikan menyeluruh termasuk di antaranya penanganan pascapanen, agar produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk dari negara lain.
Baca juga: Menkop: Tanaman hias jadi opsi pemulihan ekonomi
Ia mengakui, bahwa potensi ekspor buah tropis Indonesia sangat besar, sehingga hal itu merupakan peluang yang harus digarap maksimal.
"Dengan potensi yang begitu besar, saya berpesan bahwa hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana produk pertanian tersebut diproduksi, tentunya dengan tetap memperhatikan kesejahteraan para petani," tuturnya.
Teten menjelaskan, pondasi ekonomi nasional berbasis ekonomi rakyat perlu diperkuat melalui daya saing produk UMKM, termasuk kapasitas produksinya.
"Maka dari itu, didalam struktur kepemilikan lahan petani-petani kecil perorangan yang rata-rata dibawah setengah hektare perlu dibenahi kelembagaannya," tuturnya.
Baca juga: Teten Masduki: Smesco siapkan hub ekspor UMKM Indonesia timur di Bali
Terkait berencana menambah porsi kredit perbankan untuk UMKM secara bertahap menjadi 30 persen lebih di tahun 2024, dan untuk saat ini angkanya baru 19,8 persen.
"Ke depan, saya berharap adanya inisiatif untuk pemetaan potensi-potensi yang bisa dieskalasi, sehingga nantinya akan ditingkatkan daya saingnya dan pastinya pemerintah juga akan mendukung ekosistem-ekosistem yang terbentuk," katanya.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengaku telah menginsruksikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat untuk memberikan pelayanan dan pendampingan UMKM, mulai dari legalitas sampai ekspor.
Gus Yani, sapaan akrabnya pelepasan ekspor mangga arum manis kali ini merupakan yang ke-19, dari sejumlah produk hasil UMKM Kabupaten Gresik yang dikirim ke berbagai negara.
Sementara itu, acara pelepasan pelepasan ekspor dihadiri juga Anggota komite IV DPD RI, Evi Zainal Abidin, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jatim I, Padmoyo Tri Wikanto, Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabani, Deputi Bidang UMKM Hanung Harimba Rachman, Direktur Pengembangan Usaha LPDE Jarot Wahyu.
Tampak hadir juga, Wakil Bupati Gresik Hj. Aminatun Habibah, Kepala Bea Cukai Gresik Bier Budy, Ketua Tim Penggerak PKK Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani, serta Forkopimda Kabupaten Gresik.
Teten, dalam kegiatan pelepasan itu di Gresik, Kamis mengapresiasi produk mangga UMKM asal Gresik, dan membuktikan bahwa semakin berdaya saingnya produk lokal, sehingga bisa menembus pasar internasional meski ditengah pandemi COVID-19.
Teten mengakui, saat ini produk ekspor hasil pertanian sangat kompetitif, sehingga memerlukan pengetahuan dan perbaikan menyeluruh termasuk di antaranya penanganan pascapanen, agar produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk dari negara lain.
Baca juga: Menkop: Tanaman hias jadi opsi pemulihan ekonomi
Ia mengakui, bahwa potensi ekspor buah tropis Indonesia sangat besar, sehingga hal itu merupakan peluang yang harus digarap maksimal.
"Dengan potensi yang begitu besar, saya berpesan bahwa hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana produk pertanian tersebut diproduksi, tentunya dengan tetap memperhatikan kesejahteraan para petani," tuturnya.
Teten menjelaskan, pondasi ekonomi nasional berbasis ekonomi rakyat perlu diperkuat melalui daya saing produk UMKM, termasuk kapasitas produksinya.
"Maka dari itu, didalam struktur kepemilikan lahan petani-petani kecil perorangan yang rata-rata dibawah setengah hektare perlu dibenahi kelembagaannya," tuturnya.
Baca juga: Teten Masduki: Smesco siapkan hub ekspor UMKM Indonesia timur di Bali
Terkait berencana menambah porsi kredit perbankan untuk UMKM secara bertahap menjadi 30 persen lebih di tahun 2024, dan untuk saat ini angkanya baru 19,8 persen.
"Ke depan, saya berharap adanya inisiatif untuk pemetaan potensi-potensi yang bisa dieskalasi, sehingga nantinya akan ditingkatkan daya saingnya dan pastinya pemerintah juga akan mendukung ekosistem-ekosistem yang terbentuk," katanya.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengaku telah menginsruksikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat untuk memberikan pelayanan dan pendampingan UMKM, mulai dari legalitas sampai ekspor.
Gus Yani, sapaan akrabnya pelepasan ekspor mangga arum manis kali ini merupakan yang ke-19, dari sejumlah produk hasil UMKM Kabupaten Gresik yang dikirim ke berbagai negara.
Sementara itu, acara pelepasan pelepasan ekspor dihadiri juga Anggota komite IV DPD RI, Evi Zainal Abidin, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jatim I, Padmoyo Tri Wikanto, Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabani, Deputi Bidang UMKM Hanung Harimba Rachman, Direktur Pengembangan Usaha LPDE Jarot Wahyu.
Tampak hadir juga, Wakil Bupati Gresik Hj. Aminatun Habibah, Kepala Bea Cukai Gresik Bier Budy, Ketua Tim Penggerak PKK Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani, serta Forkopimda Kabupaten Gresik.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: