Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima kunjungan para finalis Puteri Otonomi Daerah 2021 di Jakarta, Kamis.

Pada kesempatan tersebut, Bamsoet mendorong para finalis menyukseskan konsep pemberdayaan desa melalui Desa Wisata Agro (DEWA), Desa Wisata Industri (DEWI) dan Desa Digital (DEDI).

"Slogan tinggal di desa, rezeki kota, bisnisnya mendunia, akan menjadi tren dalam menurunkan laju urbanisasi. Menjadi magnet yang akan menarik minat generasi muda untuk kembali ke desa, membangun daerahnya, dan mengoptimalkan berbagai potensi dan peluang," tutur Bamsoet dalam siaran pers di Jakarta.

Dia mengatakan sawah, gunung, laut, dan bentangan keindahan alam lain di desa, bisa dimanfaatkan setiap desa untuk mengembangkan DEWA, DEWI, dan DEDI, sehingga akan memberikan efek luar biasa dalam menyerap tenaga kerja dan mendatangkan pemasukan bagi masyarakat sekitar pedesaan.

Terlebih, kata dia, pemerintah telah mengalokasikan Dana Desa mencapai Rp68 triliun dalam APBN 2022, yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan desa.

Baca juga: Ketua MPR minta Kadin membantu pemerintah kembangkan UMKM

Baca juga: Ketua MPR ajak generasi milenial majukan UMKM


Para finalis Putri Otonomi Daerah 2021 yang hadir ialah, dari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur Angela Putri Artita; Kabupaten Tanggamus Lampung Mega Diana Zamzam; Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat Eliza Permatasari; Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan Jelita Gabriella; dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat Devi Purnamasari.

Hadir pula Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, dan Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Sarman Simanjorang.

Bamsoet menjelaskan, dari aspek kewilayahan, 74.961 desa di Indonesia melingkupi 91 persen wilayah seluruh Indonesia. Sedangkan dari aspek kependudukan terdapat sebanyak 43 persen penduduk Indonesia tinggal di desa. Namun, persentase penduduk miskin di pedesaan masih sangat besar.

"Kemiskinan ekstrem di Indonesia mencapai 4 persen atau mencakup 10,9 juta jiwa. Sekitar 7,3 juta jiwa warga miskin ekstrem tinggal di desa. Adanya pemberdayaan desa melalui DEWA, DEWI, dan DEDI, bisa menjadi solusi bagi pengentasan kemiskinan di pedesaan," tutur Bamsoet.

Dia menerangkan, para finalis Puteri Otonomi Daerah 2021 juga bisa berkontribusi memberdayakan daerah dengan mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Mengingat berdasarkan laporan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Bumdes paling banyak berkontribusi untuk pembangunan desa dan penguatan ekonomi warga desa.

"Pada tahun 2021 sebanyak 45.233 Bumdes masih aktif dan telah mempekerjakan lebih dari 20 Juta orang dengan omzet Rp4,6 triliun selama setahun terakhir. Keterlibatan para finalis Puteri Otonomi Daerah 2021 diharapkan bisa memberikan dampak yang dahsyat bagi Bumdes agar kedepannya menjadi lebih hebat lagi," ujar Bamsoet.