Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat angka konsumsi listrik per kapita di Indonesia mencapai 1.109 kilowatt jam (kWh) sampai September 2021.

"Konsumsi listrik per kapita 92,2 persen karena kami targetkan adalah 1.203 kWh per kapita, sekarang baru mencapai 1.109 kWh per kapita," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Pemerintah menargetkan angka konsumsi listrik per kapita Indonesia dapat tumbuh menjadi 1.408 kWh pada 2024.

Dalam upaya meningkatkan konsumsi listrik, pemerintah telah menyusun sejumlah strategi untuk menciptakan permintaan baru dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik dan kompor listrik.

Pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) menjadi salah satu upaya pemerintah menarik minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik.

Kementerian ESDM mencatat saat ini jumlah SPKLU telah mencapai 187 unit yang tersebar di 155 lokasi di seluruh Indonesia.

Di sisi lain, pemerintah berencana mengekspor listrik dari pasokan yang berlebih ke negara tetangga, yaitu Malaysia dan Singapura melalui program ASEAN Power Grid.

Berdasarkan data PT PLN (Persero) hingga kuartal III 2021, total konsumsi listrik di Indonesia mencapai 187,78 terawatt jam (TWh) atau naik 4,42 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Indikasi ekonomi yang telah pulih terlihat dengan pertumbuhan konsumsi listrik di sektor industri yang mencapai 10,63 persen atau sebesar 58.04 TWh dan memiliki pangsa sebesar 30.91 persen dari total konsumsi listrik.

Hal ini menjadikan sektor industri sebagai urutan kedua tertinggi setelah sektor rumah tangga yang memiliki pangsa sebesar 46 persen dengan konsumsi listrik sebesar 85.43 TWh.

Baca juga: PLN siap sambut lonjakan konsumsi listrik pasca pandemi
Baca juga: Kementerian ESDM: Jumlah SPKLU capai 187 unit hingga September 2021