Badan Otorita Labuan Bajo bentuk ekosistem sehat UMKM di Nusa Tenggara
21 Oktober 2021 11:32 WIB
Direktur Industri dan Kelembagaan BPOLBF Neysa Amelia saat memberikan pengumuman 12 besar finalis Floratama Academy di Labuan Bajo, Minggu (17/10/2021). ANTARA/HO-BPOLBF.
Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bertekad untuk membentuk ekosistem yang sehat bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kawasan Nusa Tenggara.
"Kami berkomitmen dalam upaya menciptakan sumber daya manusia unggul dan tangguh untuk pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan berkelas dunia," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Kamis.
Hal tersebut dia sampaikan sebagai apresiasi atas lolosnya 12 pengusaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) berhasil lolos ke tahap Bootcamp Program Inkubasi Pengusaha Floratama Academy yang diselenggarakan oleh BPOLBF pada Minggu.
Shana mengatakan kegiatan inkubasi para pengusaha sektor parekraf sendiri merupakan bagian dari program berjalan Floratama Academy yang diharapkan akan melahirkan lebih banyak lagi pengusaha-pengusaha lokal di kawasan Flores, Lembata, Alor, dan Bima (Floratama) yang kreatif, inovatif, dan mumpuni, serta menciptakan ekosistem usaha parekraf yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan penataan sejumlah kawasan di Labuan Bajo
Menjalani proses inkubasi selama lima bulan, para peserta Floratama Academy menjalani berbagai aktivitas yang merupakan bagian dari program pemberdayaan dan penguatan bisnis.
Shana menyebut kegiatan tersebut antara lain mentoring berupa pelatihan dan pendampingan tahapan bisnis, bagaimana menyiapkan bisnis model perluasan dan pengembangan wawasan bisnis sesuai jenis usaha, presentasi produk melalui pemanfaatan berbagai akses terutama akses digital bisnis.
Sedangkan tahap Bootcamp jadi bagian puncak dari Program Inkubasi Floratama Academy yang akan dilaksanakan selama delapan hari di Labuan Bajo dan diisi dengan berbagai kegiatan mentoring, finalisasi bisnis plan, dan beragam aktivitas lainnya.
Tahap Bootcamp itu diharapkan menjadi wadah penguatan dan pemantapan bagi peserta program Inkubasi Floratama Academy, serta sebagai tahapan persiapan akhir sebelum dipertemukan dengan investor pada ujung kegiatan.
Baca juga: Pengamat nilai Jokowi ingin perekonomian Labuan Bajo meningkat
Dua belas UMKM yang lolos sampai tahap final itu mewakili lima kabupaten di wilayah Floratama yakni Manggarai Barat, Manggarai, Sikka, Alor, dan Bima.
Para pelaku UMKM tersebut yakni Floratama Camp (Akomodasi), Floratama Hub (Aplikasi), Story Of Nagekeo (Jasa Pariwisata), Studio Rangko Lawa (Kriya), Marimpa (Kuliner), Nubajo Se'i Opa Rote (Kuliner), Hwan Eco Ethnic (Fashion), Daurken (Kriya), Kubila Pubila (Kuliner), Noa (Jasa Transportasi Wisata), Sanggar Doka Tawa Tana (Fashion), dan Waste Hub Solution (Waste Management).
"Para peserta akan di bantu dalam akses pendanaan, standarisasi produk dan jasa agar dapat memenuhi standar kualitas pasar pariwisata, sebagai rangkaian target jangka panjang pasca inkubasi Floratama Academy," tambah Direktur Industri dan Kelembagaan BPOLBF Neysa Amelia.
Baca juga: Pengamat : Vaksinasi dan 3A di Labuan Bajo dorong kunjungan wisatawan
"Kami berkomitmen dalam upaya menciptakan sumber daya manusia unggul dan tangguh untuk pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan berkelas dunia," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Kamis.
Hal tersebut dia sampaikan sebagai apresiasi atas lolosnya 12 pengusaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) berhasil lolos ke tahap Bootcamp Program Inkubasi Pengusaha Floratama Academy yang diselenggarakan oleh BPOLBF pada Minggu.
Shana mengatakan kegiatan inkubasi para pengusaha sektor parekraf sendiri merupakan bagian dari program berjalan Floratama Academy yang diharapkan akan melahirkan lebih banyak lagi pengusaha-pengusaha lokal di kawasan Flores, Lembata, Alor, dan Bima (Floratama) yang kreatif, inovatif, dan mumpuni, serta menciptakan ekosistem usaha parekraf yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan penataan sejumlah kawasan di Labuan Bajo
Menjalani proses inkubasi selama lima bulan, para peserta Floratama Academy menjalani berbagai aktivitas yang merupakan bagian dari program pemberdayaan dan penguatan bisnis.
Shana menyebut kegiatan tersebut antara lain mentoring berupa pelatihan dan pendampingan tahapan bisnis, bagaimana menyiapkan bisnis model perluasan dan pengembangan wawasan bisnis sesuai jenis usaha, presentasi produk melalui pemanfaatan berbagai akses terutama akses digital bisnis.
Sedangkan tahap Bootcamp jadi bagian puncak dari Program Inkubasi Floratama Academy yang akan dilaksanakan selama delapan hari di Labuan Bajo dan diisi dengan berbagai kegiatan mentoring, finalisasi bisnis plan, dan beragam aktivitas lainnya.
Tahap Bootcamp itu diharapkan menjadi wadah penguatan dan pemantapan bagi peserta program Inkubasi Floratama Academy, serta sebagai tahapan persiapan akhir sebelum dipertemukan dengan investor pada ujung kegiatan.
Baca juga: Pengamat nilai Jokowi ingin perekonomian Labuan Bajo meningkat
Dua belas UMKM yang lolos sampai tahap final itu mewakili lima kabupaten di wilayah Floratama yakni Manggarai Barat, Manggarai, Sikka, Alor, dan Bima.
Para pelaku UMKM tersebut yakni Floratama Camp (Akomodasi), Floratama Hub (Aplikasi), Story Of Nagekeo (Jasa Pariwisata), Studio Rangko Lawa (Kriya), Marimpa (Kuliner), Nubajo Se'i Opa Rote (Kuliner), Hwan Eco Ethnic (Fashion), Daurken (Kriya), Kubila Pubila (Kuliner), Noa (Jasa Transportasi Wisata), Sanggar Doka Tawa Tana (Fashion), dan Waste Hub Solution (Waste Management).
"Para peserta akan di bantu dalam akses pendanaan, standarisasi produk dan jasa agar dapat memenuhi standar kualitas pasar pariwisata, sebagai rangkaian target jangka panjang pasca inkubasi Floratama Academy," tambah Direktur Industri dan Kelembagaan BPOLBF Neysa Amelia.
Baca juga: Pengamat : Vaksinasi dan 3A di Labuan Bajo dorong kunjungan wisatawan
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: