Sri Mulyani sebut realisasi PEN capai Rp428,21 triliun
21 Oktober 2021 10:49 WIB
Tangkapan layar - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam seminar Sinergi Pengawasan Nasional Program PC PEN di Jakarta, Kamis (21/10/2021). ANTARA/Youtube Ministry of Finance Republic of Indonesia/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) telah terealisasi sebesar Rp428,21 triliun atau 57,5 persen dari pagu Rp744,77 triliun per 15 Oktober 2021.
“Dengan langkah program penanganan COVID-19 dan PEN kita melihat aktivitas sudah berangsur cukup baik dan ini tanda yang cukup baik yang harus kita jaga bersama,” katanya dalam seminar Sinergi Pengawasan Nasional Program PC PEN di Jakarta, Kamis.
Sri Mulyani merinci realisasi tersebut meliputi bidang kesehatan Rp115,84 triliun atau 53,9 persen dari pagu Rp214,96 triliun dengan manfaat penggunaan terhadap rumah sakit darurat Asrama Haji Pondok Gede dan pembagian paket obat untuk masyarakat.
Kemudian biaya perawatan untuk 580,29 ribu pasien, insentif bagi 1,26 juta nakes pusat dan santunan kematian bagi 466 nakes, pengadaan 121,41 juta dosis vaksin serta bantuan iuran JKN bagi 34,71 juta orang.
Untuk perlindungan sosial terealisasi Rp122,47 triliun atau 65,6 persen dari pagu Rp186,64 triliun meliputi PKH bagi 10 juta KPM, Kartu Sembako bagi 17,2 juta KPM, BST bagi 9,9 juta KPM dan BLT Desa bagi 5,62 juta KPM.
Kemudian Kartu Prakerja bagi 5,91 juta orang, bantuan subsidi kuota internet bagi 36,1 juta penerima, bantuan UKT bagi 120,9 ribu siswa, subsidi listrik bagi 60,19 juta penerima, BSU bagi 6,65 juta pekerja, bantuan beras bagi 28,8 juta KPM, sembako PPKM bagi 2,39 juta KPM.
Untuk dukungan UMKM dan korprasi terealisasi Rp62,6 triliun atau 38,5 persen dari pagu Rp162,4 triliun meliputi BPUM bagi 12,71 juta usaha, IJP bagi 2,24 juta UMKM dan 36 korporasi, serta penempatan dana bank dengan total penyaluran kredit Rp439,74 triliun bagi 5,42 juta debitur.
Kemudian subsidi bunga KUR bagi 5,61 huta debitur dan Non KUR bagi 7,2 juta debitur, PMN bagi Hutama Karya, Pelindo III dan KIW Rp8,39 triliun serta bantuan PKL kepada 311,77 ribu usaha.
Untuk program prioritas terealisasi Rp67 triliun atau 56,8 persen dari pagu Rp117,94 triliun meliputi padat karya K/al bagi 1,23 juta tenaga kerja, pariwisata, ketahanan pangan dan fasilitas pinjaman daerah Rp10 triliun melalui PT SMI.
Terakhir, untuk insentif usaha terealisasi Rp60,31 triliun atau 96 persen dari pagu Rp62,83 triliun meliputi PPh 21 DTP bagi 81.890 pemberi kerja, PPh Final UMKM DTP bagi 124.209 UMKM, pembebasan PPh 22 Impor bagi 9.490 WP, pengurangan angsuran PPh 25 bagu 57.529 WP.
Kemudian pengembalian pendahuluan PPN bagi 2.419 WP, penurunan tarif PPh Badan bagi seluruh WP, PPN DTP Properti bagi 768 penjual, PPnBM mobil untuk enam penjual serta Bea Masuk DTP atas nilai impor Rp2,28 triliun.
Baca juga: Menko Airlangga : Realisasi PEN capai 55 persen hingga 1 Oktober
Baca juga: Temukan kelemahan realisasi Program PEN, BPK beri sejumlah rekomendasi
Baca juga: CORE minta pemda berpartisipasi dorong realisasi PEN lebih cepat
“Dengan langkah program penanganan COVID-19 dan PEN kita melihat aktivitas sudah berangsur cukup baik dan ini tanda yang cukup baik yang harus kita jaga bersama,” katanya dalam seminar Sinergi Pengawasan Nasional Program PC PEN di Jakarta, Kamis.
Sri Mulyani merinci realisasi tersebut meliputi bidang kesehatan Rp115,84 triliun atau 53,9 persen dari pagu Rp214,96 triliun dengan manfaat penggunaan terhadap rumah sakit darurat Asrama Haji Pondok Gede dan pembagian paket obat untuk masyarakat.
Kemudian biaya perawatan untuk 580,29 ribu pasien, insentif bagi 1,26 juta nakes pusat dan santunan kematian bagi 466 nakes, pengadaan 121,41 juta dosis vaksin serta bantuan iuran JKN bagi 34,71 juta orang.
Untuk perlindungan sosial terealisasi Rp122,47 triliun atau 65,6 persen dari pagu Rp186,64 triliun meliputi PKH bagi 10 juta KPM, Kartu Sembako bagi 17,2 juta KPM, BST bagi 9,9 juta KPM dan BLT Desa bagi 5,62 juta KPM.
Kemudian Kartu Prakerja bagi 5,91 juta orang, bantuan subsidi kuota internet bagi 36,1 juta penerima, bantuan UKT bagi 120,9 ribu siswa, subsidi listrik bagi 60,19 juta penerima, BSU bagi 6,65 juta pekerja, bantuan beras bagi 28,8 juta KPM, sembako PPKM bagi 2,39 juta KPM.
Untuk dukungan UMKM dan korprasi terealisasi Rp62,6 triliun atau 38,5 persen dari pagu Rp162,4 triliun meliputi BPUM bagi 12,71 juta usaha, IJP bagi 2,24 juta UMKM dan 36 korporasi, serta penempatan dana bank dengan total penyaluran kredit Rp439,74 triliun bagi 5,42 juta debitur.
Kemudian subsidi bunga KUR bagi 5,61 huta debitur dan Non KUR bagi 7,2 juta debitur, PMN bagi Hutama Karya, Pelindo III dan KIW Rp8,39 triliun serta bantuan PKL kepada 311,77 ribu usaha.
Untuk program prioritas terealisasi Rp67 triliun atau 56,8 persen dari pagu Rp117,94 triliun meliputi padat karya K/al bagi 1,23 juta tenaga kerja, pariwisata, ketahanan pangan dan fasilitas pinjaman daerah Rp10 triliun melalui PT SMI.
Terakhir, untuk insentif usaha terealisasi Rp60,31 triliun atau 96 persen dari pagu Rp62,83 triliun meliputi PPh 21 DTP bagi 81.890 pemberi kerja, PPh Final UMKM DTP bagi 124.209 UMKM, pembebasan PPh 22 Impor bagi 9.490 WP, pengurangan angsuran PPh 25 bagu 57.529 WP.
Kemudian pengembalian pendahuluan PPN bagi 2.419 WP, penurunan tarif PPh Badan bagi seluruh WP, PPN DTP Properti bagi 768 penjual, PPnBM mobil untuk enam penjual serta Bea Masuk DTP atas nilai impor Rp2,28 triliun.
Baca juga: Menko Airlangga : Realisasi PEN capai 55 persen hingga 1 Oktober
Baca juga: Temukan kelemahan realisasi Program PEN, BPK beri sejumlah rekomendasi
Baca juga: CORE minta pemda berpartisipasi dorong realisasi PEN lebih cepat
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: