New York (ANTARA) - Wall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), dengan indeks S&P 500 dan Dow Jones menguat bahkan Dow Jones mencapai rekor intraday tertinggi karena investor mengincar laba kuartal ketiga yang lebih baik dari yang diperkirakan dari perusahaan-perusahaan AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 152,03 poin atau 0,43 persen, menjadi menetap di 35.609,34 poin. Indeks S&P 500 bertambah 16,56 poin atau 0,37 persen, menjadi berakhir di 4.536,19 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun tipis 7,41 poin atau 0,05 persen, menjadi 15.121,68 poin.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor utilitas dan real estat masing-masing terangkat 1,56 persen dan 1,55 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, sektor teknologi tergelincir 0,29 persen, merupakan kelompok berkinerja terburuk dan menghentikan reli lima hari.
Sementara Nasdaq tertinggal karena saham-saham teknologi mengambil jeda, Dow Jones Industrials Average melampaui rekor sebelumnya yang dicapai pada pertengahan Agustus sebelum memangkas kenaikan selama sesi. Indeks acuan S&P 500 berada dalam jarak lima poin dari rekor awal September di puncak tertinggi untuk hari itu.
Indeks perawatan kesehatan S&P menguat untuk hari kedua berturut-turut dengan bantuan dari Anthem dan Abbott, yang keduanya menguat karena perkiraan keuangan yang mengesankan.
S&P telah jatuh hampir 6,0 persen di bawah rekornya pada 4 Oktober karena investor khawatir tentang masalah rantai pasokan, tekanan margin keuntungan, upah yang lebih tinggi dan peningkatan biaya input menjelang musim laporan laba yang dimulai minggu lalu.
Dan sementara perusahaan-perusahaan AS telah mengutip masalah rantai pasokan dan biaya yang lebih tinggi selama penjelasan laporan keuangan mereka, investor sejauh ini merasa lega karena mereka tampaknya dapat mempertahankan margin keuntungan dengan membebankan biaya kepada pelanggan, menurut Jack Janasiewicz, ahli strategi dan manajer portofolio di Natixis Investment Managers Solutions.
“Perolehan laba adalah yang terpenting dan sejauh ini apa yang kami lihat sebenarnya lebih baik dari yang diharapkan. Margin sebenarnya bertahan," kata Janasiewicz.
“Kecepatan ditetapkan cukup rendah saat masuk (musim laporan keuangan) sehingga membuat segalanya sedikit lebih mudah ... Segalanya keluar, sejauh ini, lebih baik dari yang diharapkan. Itu memberi tekanan ke atas pada saham."
Dengan hanya sekitar 14 persen dari laporan keauangan kuartal ketiga perusahaan S&P 500, para analis memperkirakan laba untuk indeks acuan naik 33 persen dari kuartal tahun lalu. Lebih dari 85 persen perolehan laba mengalahkan ekspektasi, menurut data Refinitiv terbaru.
Indeks S&P 500 Value, yang menampung saham-saham yang sensitif secara ekonomi seperti energi dan industri, ditutup naik 0,9 persen setelah mencapai rekor tertinggi baru.
Namun, saham IBM anjlok sekitar 5,0 persen setelah bel perdagangan pada Rabu (20/10/2021) setelah pendapatan kuartal ketiganya meleset dari perkiraan pasar karena penurunan pesanan di unit infrastruktur terkelola menjelang spin-off.
Saham Tesla Inc sedikit turun di akhir perdagangan bahkan setelah mengalahkan ekspektasi Wall Street untuk pendapatan kuartal ketiga didukung rekor pengiriman, ketika produsen mobil listrik itu mengatasi kekurangan global chip dan bahan baku yang berkepanjangan.
Abbott Laboratories telah menyelesaikan sesi perdagangan reguler dengan melonjak 3,3 persen setelah menaikkan perkiraan laba setahun penuh karena rebound dalam penjualan alat tes COVID-19.
Anthem Inc melonjak 7,7 persen setelah menaikkan perkiraan pendapatan setahun penuh. Namun, saham Biogen Inc ditutup turun 0,6 persen karena melaporkan penjualan kuartalan obat Alzheimer yang jauh lebih kecil dari perkiraan sementara menaikkan perkiraan pendapatan setahun penuh.
Verizon Communications Inc terangkat 2,4 persen setelah menambahkan lebih banyak pelanggan telepon pascabayar dari yang diperkirakan pada kuartal ketiga.Baca juga: Wall Street ditutup naik, investor bertaruh laporan keuangan positif
Wall St ditutup beragam, Nasdaq terkikis 7,41 poin karena ambil untung
21 Oktober 2021 06:58 WIB
Ilustrasi - Pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall street, Amerika Serikat. ANTARA/Reuters/pri.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021
Tags: