Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, menjadi daerah sentra produksi atau penghasil udang berkualitas di Indonesia.
"Melihat potensi dan kemauan untuk maju para pembudi daya dan pelaku usaha di hilir yang ada di Sambas, serta dukungan pemda, perbankan dan pemangku kepentingan lainnya saya optimis akan tercapai," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Artati Widiarti dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan, hal itu akan dilakukan melalui program kegiatan Klaster Daya Saing (KDS) yang dilakukan antara lain di Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas.
Artati yang telah meninjau langsung kegiatan KDS di desa tersebut, mengutarakan harapannya agar daerah ini dapat menjadi titik awal percontohan model pengembangan KDS di Sambas yang nantinya akan direplikasi ke lokasi lain.
Dia melihat kegiatan KDS telah mampu mendongkrak produksi usaha Koperasi Nelayan Paloh Jaya yang berproduksi di desa tersebut, dengan hasil komoditas udang yang semula 12 ton/tahun menjadi 132 ton/tahun dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini.
Beranggotakan 130 orang, Koperasi Nelayan Paloh Jaya mengelola lahan tambak seluas 60.000 meter persegi. Artati memastikan, selama ini KKP telah melakukan sejumlah kegiatan bersama koperasi seperti bekerjasama dengan BNI guna memfasilitasi akses pembiayaan KUR senilai Rp1 miliar hingga April 2021.
PDSPKP sendiri menargetkan ekspor udang dari Sambas mencapai 9.000 ton/tahun pada 2024 mendatang dan menghasilkan nilai sebesar Rp720 miliar per tahun.
Selanjutnya, KKP juga mendorong kemitraan usaha antara koperasi dengan perusahaan penyedia sarana produksi perikanan dan pengolahan udang sebagai offtaker. Tak hanya itu, KKP menyalurkan bantuan berupa sarana pasca panen untuk sortasi ukuran udang.
"Kita lakukan kegiatan mulai dari hulu dan hilir untuk kegiatan KDS ini," jelas Artati.
Senada, Direktur Investasi Ditjen PDSPKP, Catur Sarwanto memastikan KKP akan melakukan kegiatan lanjutan KDS di tambak intensif udang vaname, Koperasi Nelayan Paloh Jaya, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Kegiatan tersebut di antaranya fasilitasi program pembiayaan usaha dan sarana pasca panen, pengaktifan 9 petak atau 22.500 meter persegi lahan tambak dan perluasan shrimp millenial sebanyak 12 bak dalam rangka pemberdayaan masyarakat, termasuk untuk eks-TKI atau mantan pekerja migran Indonesia.
"Besar harapan kami kegiatan pengembangan Klaster Daya Saing Udang di Kabupaten Sambas dapat memberdayakan masyarakat dan memberikan manfaat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sambas," ujar Catur.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut kontribusi Indonesia terhadap pemenuhan pasar udang dunia rata-rata sebesar 6,9 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
"Potensi pasar ini harus kita garap, khususnya pasar yang memberikan nilai tinggi terhadap udang produksi Indonesia, agar Indonesia mampu menguasai pasar udang dunia," kata Menteri Trenggono.
Baca juga: Menteri KKP: Sentuhan inovasi lesatkan daya saing produk perikanan
Baca juga: KKP-Kemendag perketat pengawasan impor ikan dan garam
Baca juga: KKP ingatkan kebutuhan akan komoditas perikanan di RI meningkat
KKP dorong Sambas Kalbar jadi sentra produksi udang berkualitas
20 Oktober 2021 19:05 WIB
Hasil produksi udang di Sambas, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-KKP/aa.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: