Grobogan (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar mendorong para kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menguasai teknologi informasi karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan kaderisasi di tengah pandemi COVID-19.

"Saat ini, kaum milenial sudah cukup banyak dan mendominasi, sehingga para kader PKB harus mampu memanfaatkan teknologi informasi. Dengan penguasaan teknologi informasi, setidaknya proses kaderisari ideologi parpol tetap berjalan dengan memanfaatkan media sosial," ujarnya saat menggelar silaturahim dengan para kader di Kantor DPC PKB Grobogan, Jawa Tengah, Rabu.

Untuk itu, kata dia, para pengurus DPC maupun PAC PKB harus menguasai teknologi agar tidak tertinggal dengan yang lainnya. Mumpung belum terlambat, mulai sekarang harus ada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama dalam penguasaan teknologi informasi yang semakin termutakhirkan.

Baca juga: Anggota DPR ungkap upaya optimalisasi Badan Pangan Nasional

Meskipun sudah memanfaatkan dunia maya, kata dia, cara-cara konvensional, seperti silaturahim ke rumah-rumah, ikut tahlilan, dan kegiatan tatap muka lainnya tetap dijalankan, ujar legislator Fraksi PKB ini.

Setelah tersedia personel yang mumpuni di bidang teknologi informasi, kata dia, nantinya dibentuk tim khusus yang bertugas melakukan kampanye pendidikan politik melalui dunia maya, termasuk memanfaatkan saluran media sosial yang hampir setiap orang memanfaatkannya.

"Harus dijadwalkan, minimal dalam sehari ada yang bertugas untuk mempromosikan PKB kepada masyarakat, terutama kaum milenial. Ketika rutin dilaksanakan, tentunya tidak kesulitan menjaring kader baru dari kaum milenial," ujarnya.

Baca juga: Marwan Jafar sarankan empat strategi untuk dongkrak kunjungan wisman

Sasarannya, kata dia, harus diperluas dengan menyasar kelompok pedagang pasar maupun kelompok lain untuk diberikan pendidikan politik terkait ideologi PKB.

Keberadaan pondok pesantren, ujar dia, akan dioptimalkan untuk menjaring massa PKB yang lebih banyak karena menjadi lumbung PKB. Nantinya, para kiai akan didorong untuk bertarung dalam pemilihan calon anggota DPR tingkat daerah maupun pusat.

"Kami juga masih melakukan komunikasi intens dengan sejumlah pengaruh pondok pesantren sebagai upaya memperat tali silaturahim agar saat pemilu nanti dukungannya bisa maksimal," ujarnya.

Baca juga: Marwan Jafar sarankan "lockdown" terbatas kendalikan COVID-19