Inggris Panggil Dubes Libya Untuk Protes Pembunuhan
22 Februari 2011 05:18 WIB
Pendemo menyerang gambar pemimpin Libya Muammar Gaddafi dengan sepatu mereka dalam sebuah aksi protes diluar Kedutaan Libya di London, Minggu (20/2). Warga Libya berunjuk rasa terhadap perintah Muammar Gaddafi yang tampaknya mengendalikan jalanan Benghazi meskipun pasukan keamanan menewaskan puluhan dalam kerusuhan berdarah yang mengguncang dunia Arab. (FOTO ANTARA/REUTERS/Luke MacGregor)
London (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Inggris, Senin, memanggil duta besar Libya untuk mengutuk penggunaan kekuatan mematikan terhadap para pengunjuk rasa.
Puluhan orang dilaporkan tewas di Tripoli semalam saat aksi anti- pemerintah yang mencapai ibu kota untuk pertama kalinya, demikian Reuters melaporkan.
Menteri Luar Negeri William Haque mengatakan Inggris telah menyerukan segera mengakhiri kekerasan dan pembunuhan pengunjuk rasa serta melakukan penyidikan penuh atas peristiwa di Benghazi, kota kedua Libya dan timur Libya.
Inggris juga ingin komitmen untuk melakukan dialog yang tulus, reformasi politik, reformasi ekonomi, akses untuk pemantau hak asasi manusia internasional dan pencabutan pembatasan internet. (G003/M016/K004)
Puluhan orang dilaporkan tewas di Tripoli semalam saat aksi anti- pemerintah yang mencapai ibu kota untuk pertama kalinya, demikian Reuters melaporkan.
Menteri Luar Negeri William Haque mengatakan Inggris telah menyerukan segera mengakhiri kekerasan dan pembunuhan pengunjuk rasa serta melakukan penyidikan penuh atas peristiwa di Benghazi, kota kedua Libya dan timur Libya.
Inggris juga ingin komitmen untuk melakukan dialog yang tulus, reformasi politik, reformasi ekonomi, akses untuk pemantau hak asasi manusia internasional dan pencabutan pembatasan internet. (G003/M016/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: