Para dubes negara sahabat apresiasi penanaman mangrove oleh Indonesia
20 Oktober 2021 14:03 WIB
Presiden Joko Widodo berbincang dengan para dubes negara sahabat dan perwakilan Bank Dunia seusai menanam mangrove bersama di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (19/10/2021). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden.
Jakarta (ANTARA) - Para duta besar (dubes) negara sahabat dan perwakilan Bank Dunia mengapresiasi program rehabilitasi mangrove yang terus digalakkan Pemerintah Indonesia.
Apresiasi disampaikan para dubes dan perwakilan Bank Dunia saat mengikuti penanaman mangrove bersama Presiden Joko Widodo di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (19/10).
Sebagaimana keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Rabu, apresiasi tersebut, antara lain datang dari Country Director Bank Dunia Satu Kahkonen. Menurutnya, program yang tengah dijalankan Pemerintah Indonesia dan dipimpin Presiden Joko Widodo ini memiliki arti penting tidak hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi seluruh dunia.
"Ini adalah program restorasi mangrove terbesar di dunia dan oleh karena itu kami memuji Pemerintah Indonesia yang melakukannya," ujar Satu Kahkonen.
Hal senada diungkapkan Duta Besar Ceko untuk Indonesia Jaroslav Dolecek yang mengatakan rehabilitasi mangrove merupakan hal penting bagi semua negara, bukan hanya bagi negara tertentu saja.
Baca juga: Presiden mengenakan Sesingal Tidung saat prosesi tanam bibit mangrove
"Karena iklim global bukan menyangkut individu atau satu pemerintah tetapi kita semua," kata Dubes Jaroslav.
Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Jari Sinkari, mengatakan bahwa hutan mangrove sangat efisien dalam menyerap gas karbondioksida. Oleh karena itu, ia memuji langkah Pemerintah Indonesia yang berfokus pada penanaman mangrove.
"Saya pikir jika Anda perlu menaruh uang Anda untuk satu jenis hutan, saya pikir ini adalah pilihan yang sangat baik dan saya mengucapkan selamat kepada Pemerintah Indonesia atas pilihannya," ungkap Dubes Finlandia.
Sementara itu, Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz berharap program rehabilitasi mangrove ini bisa menjadi contoh dan stimulus bagi masyarakat Indonesia dan dunia.
Baca juga: Presiden Jokowi tanam mangrove bersama para dubes di Tana Tidung
"Stimulus untuk lebih menghormati alam, menjaga alam, untuk hidup lebih serasi dengan alam," ungkap Dubes Kunz.
Adapun Deputi Dubes Brazil Daniel Barra Ferreira, merasa sangat terhormat dan senang diundang untuk menemani Presiden Joko Widodo dalam penanaman mangrove di Kalimantan Utara. Menurutnya, program rehabilitasi mangrove menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan.
"Hal ini menunjukkan komitmen yang mendalam dari Indonesia dengan pembangunan berkelanjutan serta konservasi dan restorasi kawasan penting seperti mangrove," kata Daniel.
Baca juga: Presiden disambut prosesi adat tepung tawar di Tana Tidung
Pada kesempatan tersebut seluruh dubes yang hadir tampak sangat antusias menanam mangrove bersama Presiden Jokowi. Mereka tampak kompak mengenakan sesingal tidung, ikat kepala khas Tidung, yang diberikan oleh Wakil Bupati Tidung Hendrik, sebelum mereka turun menanam mangrove.
Setelah menanam mangrove bersama, Presiden Jokowi dan para dubes kemudian berbincang di sebuah saung kayu. Tampak Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, turut mendampingi Presiden Jokowi dalam diskusi yang berlangsung hangat tersebut.
Apresiasi disampaikan para dubes dan perwakilan Bank Dunia saat mengikuti penanaman mangrove bersama Presiden Joko Widodo di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (19/10).
Sebagaimana keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Rabu, apresiasi tersebut, antara lain datang dari Country Director Bank Dunia Satu Kahkonen. Menurutnya, program yang tengah dijalankan Pemerintah Indonesia dan dipimpin Presiden Joko Widodo ini memiliki arti penting tidak hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi seluruh dunia.
"Ini adalah program restorasi mangrove terbesar di dunia dan oleh karena itu kami memuji Pemerintah Indonesia yang melakukannya," ujar Satu Kahkonen.
Hal senada diungkapkan Duta Besar Ceko untuk Indonesia Jaroslav Dolecek yang mengatakan rehabilitasi mangrove merupakan hal penting bagi semua negara, bukan hanya bagi negara tertentu saja.
Baca juga: Presiden mengenakan Sesingal Tidung saat prosesi tanam bibit mangrove
"Karena iklim global bukan menyangkut individu atau satu pemerintah tetapi kita semua," kata Dubes Jaroslav.
Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Jari Sinkari, mengatakan bahwa hutan mangrove sangat efisien dalam menyerap gas karbondioksida. Oleh karena itu, ia memuji langkah Pemerintah Indonesia yang berfokus pada penanaman mangrove.
"Saya pikir jika Anda perlu menaruh uang Anda untuk satu jenis hutan, saya pikir ini adalah pilihan yang sangat baik dan saya mengucapkan selamat kepada Pemerintah Indonesia atas pilihannya," ungkap Dubes Finlandia.
Sementara itu, Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz berharap program rehabilitasi mangrove ini bisa menjadi contoh dan stimulus bagi masyarakat Indonesia dan dunia.
Baca juga: Presiden Jokowi tanam mangrove bersama para dubes di Tana Tidung
"Stimulus untuk lebih menghormati alam, menjaga alam, untuk hidup lebih serasi dengan alam," ungkap Dubes Kunz.
Adapun Deputi Dubes Brazil Daniel Barra Ferreira, merasa sangat terhormat dan senang diundang untuk menemani Presiden Joko Widodo dalam penanaman mangrove di Kalimantan Utara. Menurutnya, program rehabilitasi mangrove menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan.
"Hal ini menunjukkan komitmen yang mendalam dari Indonesia dengan pembangunan berkelanjutan serta konservasi dan restorasi kawasan penting seperti mangrove," kata Daniel.
Baca juga: Presiden disambut prosesi adat tepung tawar di Tana Tidung
Pada kesempatan tersebut seluruh dubes yang hadir tampak sangat antusias menanam mangrove bersama Presiden Jokowi. Mereka tampak kompak mengenakan sesingal tidung, ikat kepala khas Tidung, yang diberikan oleh Wakil Bupati Tidung Hendrik, sebelum mereka turun menanam mangrove.
Setelah menanam mangrove bersama, Presiden Jokowi dan para dubes kemudian berbincang di sebuah saung kayu. Tampak Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, turut mendampingi Presiden Jokowi dalam diskusi yang berlangsung hangat tersebut.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: