Jakarta (ANTARA News) - Menjelang Musyarawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Yogyakarta, 24-27 Februari 2011, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan aksi penanaman 32.000 pohon di selatan Gunung Merapi, di Dukuh Panguk Harjo, kelurahan Umbul Harjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

Menurut keterangan tertulis Humas Mukernas PKS, di Jakarta, Senin malam, bahwa penanaman pohon dipimpin langsung oleh Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, di Yogyakarta, Senin 21/2).

Dalam sambutannya Luthfi menyatakan, apa yang dilakukan PKS merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan, khususnya hutan. Laju deforestasi (kerusakan hutan) di Indonesia tiap tahunnya mencapai 1,17 Juta hektare per tahun.

Saat ini ancaman terhadap hutan harus menjadi perhatian serius. Data pemerintah saat ini menunjukkan 42 juta hektare hutan Indonesia telah gundul. Sedangkan luas hutan yang dimiliki Indonesia hanya sekitar 130 juta hektare.

"Kondisi ini tentu saja harus diwaspadai. Maka tanamlah untuk menjaga alam dan kehidupan,” katanya. Dampak dari gundulnya hutan bisa dirasakan saat ini. Bencana banjir, tanah longsor, dan musim yang tidak menentu merupakan dampak dari pemanasan global merupakan dampak dari gundulnya hutan," kata Luthfi.

Disinggung tentang pilihannya menanam di lereng Merapi, Luthfi menyatakan beberapa pertimbangan yang mendasari. Alsan pertama, bahwa 43 persen dari 6.140 hektare hutan taman nasional rusak akibat erupsi Merapi.

Alasan kedua, saat ini PKS sedang menggelar acara Mukernas 2011 di Yogyakarta, maka momentum ini harus digunakan untuk mengingatkan masyarakat Yogyakarta khususnya, dan Indonesia umumnya bahwa pemulihan terhadap hutan akibat erupsi Merapi tidak kalah penting dengan bermacam program rehabilitasi lainnya.

Alasan ketiga, PKS ingin memberikan kontribusi dalam ikut serta melestarikan hutan dan alam. "Ditambah lagi, daerah Sleman ini kerusakan hutannya lumayan parah, sehingga kami menanam pohon di sini," tambah Luthfi.

Sementara itu, Ketua DPW PKS Yogyakarta, Sukamta menyatakan, pemulihan hutan pasca erupsi ini mendesak dilakukan, mengingat gundulnya hutan bisa berakibat timbulnya bencana susulan. Banjir dan tanah longsor sering terjadi pada hutan yang gundul.

"Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama sama peduli pada hutan, peduli pada alam," katanya.

Menurut Sukamta, 32.000 pohon yang akan ditaman tersebut terdiri atas berbagai macam jenis pohon. "Dari mulai Sengon, Mahoni, Pinus hingga Kelapa Hibrida, total ada 15 jenis tanaman," ujarnya menambahkan.(*)

(R009/K004)