Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo meminta para kepala daerah untuk memeriksa langsung ke lapangan terkait penerapan protokol kesehatan (prokes) saat pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah agar tidak terjadi penularan kasus COVID-19.

“Kontrol lapangan harus terus dilakukan utamanya sekarang berkaitan dengan sekolah PTM. Dicek betul kesiapan sekolah dalam melakukan prokes,” kata Presiden dalam pembukaan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Otonomi Expo 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu, yang turut dihadiri Menteri Dalam Negeri Titio Karnavian, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Baca juga: Wagub DKI nyatakan belum tambah jumlah sekolah peserta PTM

Untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan di sekolah, terutama jenjang sekolah dasar, kata Presiden, bukanlah pekerjaan mudah.

Presiden Jokowi mendengar sudah ada pelajar yang terpapar COVID-19.

Maka itu, ia meminta kewaspadaan tinggi seluruh pihak untuk memastikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di sekolah berjalan baik.

Baca juga: Kemendikbudristek sebut 38,6 persen sekolah di Indonesia siap PTM

"Protokol kesehatan betul-betul dijalankan karena mengelola anak-anak yang SD ini tidak mudah, 1-2 (pelajar) sudah mulai terpapar lagi," kata Presiden.

Ia mengingatkan jangan sampai Indonesia seperti negara-negara lain yang mengalami peningkatan kasus COVID-19 setelah pelonggaran pembatasan kegiatan sosial dilakukan.

Baca juga: Presiden ingatkan pelajar tidak berkerumun saat PTM terbatas

“Saya minta semua daerah, juga saya minta kewaspadaannya tinggi karena beberapa negara merangkak naik karena pembukaan sekolah dan kita tidak mau itu terjadi di negara kita," ujarnya.

Presiden Jokowi juga meminta pemerintah daerah untuk selalu memeriksa ketersediaan obat, kesiapan rumah sakit, karena kondisi pandemi COVID-19 di global saat ini masih tidak pasti.

Pemerintah daerah harus selalu siaga untuk mengantisipasi terjadinya penularan kasus COVID-19 di tengah bergulirnya kembali kegiatan ekonomi seperti perdagangan, pariwisata dan investasi. Meskipun kegiatan ekonomi telah dibuka, Presiden mengingatkan aspek kesehatan tetap menjadi nomor satu.

“Sekali lagi kita harus mulai mengaktifkan ekonomi kita dan selalu siaga menghadapi semua hal yang tidak pasti karena dunia global sekarang ini penuh keragu-raguan, penuh ketidakpastian, penuh dengan kompleksitas masalah yang sebelumnya tidak pernah terjadi,” kata Presiden Jokowi.