Jakarta (ANTARA News) - PT Astra International Tbk (ASII) menargetkan penjualan mobilnya naik 5 hingga 10 persen pada tahun ini dibanding penjualan tahun lalu yang mencapai 426 ribu unit.

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto di Jakarta Senin mengatakan, perekonomian Indonesia yang didukung dengan populasi 234 juta jiwa dalam jangka panjang akan semakin kuat, meski ada beberapa hal yang kemungkinan bisa menghambat pertumbuhan.

Beberapa hal dimaksud antara lain pajak progresif, kenaikan bahan bakar minyak (BBM) sebesar 10-15 persen di sejumlah daerah, dan pembatasan subsidi BBM yang diperkirakan berlaku pada April.

"Masih banyak hal yang tidak pasti. Kalau kita bisa tumbuh sekitar 5-10 persen atau flat untuk penjualan produk," ujarnya.

Sementara penjualan mobil per Januari 2011 sebanyak 42 ribu unit, naik dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya 31 ribu unit.

Berdasarkan data Gaikindo pada Januari 2011 Toyota menunjukkan penjualan terbesar sebanyak 27 ribu unit, kemudian Daihatsu 12 ribu unit, Isuzu 1.953 unit, Nissan Diesel 181 unit dan Peugeot 17 unit.

Pada kesempatan itu, Prijono menambahkan, pada tahun ini Astra menganggarkan dana sebesar 1,3 miliar hingga 1,4 miliar dolar AS.

"Belanja modal naik karena kita mau ekspansi di kelapa sawit, batu bara, mobil dan infrastruktur, intinya pada unit bisnis Astra. Dana belanja itu didapatkan dari dana internal," katanya.

Pada 2010 ini, lanjut dia, ASII berhasil mencatatkan kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga mencapai RRp221 triliun.

Sementara net quality income (NQI) Astra sebesar Rp4,09 triliun atau meningkat tajam sebesar 154,4 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,608 triliun.

NQI merupakan salah satu alat ukur finansial dalam kompetisi yang dihitung dari adanya tambahan income setelah dikurangi dengan tambahan biaya dari pengembangan dan implementasi proyek inovasi atau improvement itu.

(ANTARA/S026)