Ada "Gerebeg Sampah" di Yogya
20 Februari 2011 07:33 WIB
Puluhan masyarakat dari berbagai elemen mengikuti Grebeg Sampah dengan membawa gunungan sampah melintas di Jalan Kusumanegara, DI Yogyakarta, Senin (21/2). Grebeg sampah tersebut untuk mengingatkan masyarakat serta pemerintah akan bahaya nya sampah bila tidak dikelola dengan baik dan benar. (FOTO ANTARA/ Wahyu Putro A )
Yogyakarta (ANTARA News) - Sejumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan di Yogyakarta akan kembali menggelar kegiatan "Gerebeg Sampah 2011" Senin esok (21/2).
"Kami akan menamakan diri sebagai masyarakat korban sampah atau markosam dalam acara tersebut," kata Koordinator Gerebeg Sampah 2011 Agus Hartana di Yogyakarta, Minggu.
Kegiatan tersebut akan membawa gunungan sampah yang terbuat dari sekitar 4.800 bungkus mie instan untuk diarak oleh sekitar 150 orang dari Taman Makam Pahlawan Kusumanegara menuju Balai Kota Yogyakarta untuk diserahkan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta.
Menurutnya, gunungan sampah itu adalah simbol sampah masih menjadi masalah cukup besar di Yogyakarta dan pemerintah bertanggungjawab untuk menyelesaikannya.
"Itulah sebabnya, mengapa kami membawa gunungan tersebut ke Balai Kota Yogyakarta untuk menunjukkan kepada pemerintah bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah sampah," ujarnya.
Acara tersebut akan digelar oleh sejumlah lembaga swadaya masyarakat antara lain Lestari, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), dan Jaringan Pengelola Sampah.
Pemilihan gunungan sampah dalam acara gerebeg tersebut, kata Agus, juga disesuaikan dengan budaya lokal dalam gerebeg yaitu munculnya gunungan.(*)
E013/B009
"Kami akan menamakan diri sebagai masyarakat korban sampah atau markosam dalam acara tersebut," kata Koordinator Gerebeg Sampah 2011 Agus Hartana di Yogyakarta, Minggu.
Kegiatan tersebut akan membawa gunungan sampah yang terbuat dari sekitar 4.800 bungkus mie instan untuk diarak oleh sekitar 150 orang dari Taman Makam Pahlawan Kusumanegara menuju Balai Kota Yogyakarta untuk diserahkan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta.
Menurutnya, gunungan sampah itu adalah simbol sampah masih menjadi masalah cukup besar di Yogyakarta dan pemerintah bertanggungjawab untuk menyelesaikannya.
"Itulah sebabnya, mengapa kami membawa gunungan tersebut ke Balai Kota Yogyakarta untuk menunjukkan kepada pemerintah bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah sampah," ujarnya.
Acara tersebut akan digelar oleh sejumlah lembaga swadaya masyarakat antara lain Lestari, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), dan Jaringan Pengelola Sampah.
Pemilihan gunungan sampah dalam acara gerebeg tersebut, kata Agus, juga disesuaikan dengan budaya lokal dalam gerebeg yaitu munculnya gunungan.(*)
E013/B009
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: