Lhokseumawe (ANTARA News) - Wakil Gubenur Aceh Muhammad Nazar menyatakan seorang pemimpin harus dapat mempraktekkan "tujuh budi utama" dalam menjalankan tugasnya sebagai pimpinan.
Ketujuh budi utama itu adalah jujur, tanggungjawab, visioner, disiplin, kerja sama, adil dan peduli terhadap lingkungan, katanya pada seminar Internasional Pendidikan Islam di Lhokseumawe, Sabtu.
Dikatakan, seorang pemimpin harus memiliki Ketujuh sifat tersebut, sehingga akan melahirkan generasi-generasi produktif untuk menggali berbagai potensi yang ada.
Pada acara yang turut dihadiri Wali Kota Lhokseumawe Munir Usman, Nazar mengatakan seorang pemimpin juga harus dapat memadukan konsep kecerdasan intelektual, emosional dan spiritualnya dalam memimpin.
"Artinya, pemimpin harus memiliki sikap yang tangguh dan menjadi pengayom bagi masyarakat yang dipimpinnya," katanya.
Karena itu, ia berharap pemimpin yang akan memimpin Provinsi Aceh ke depan memiliki sikap ideal dengan lingkungan masyarakat di daerah berpenduduk 4,6 juta jiwa ini.
Pada seminar internasional itu tampil sebagai pemateri Warul Walidin, Syamsuddin Bin Arif (Malaysia), Fachrul Gazi (Samarinda, Kalimantan Timur) dan M Arifin Ismail (Malaysia).
Nazar juga berharap seminar yang diikuti berbagai kalangan tersebut dapat melahirkan sebuah sikap ideal yang harus dimiliki pemimpin mendatang. (IFL*BDA1/K004)
Wagub: Pemimpin Harus Praktek "Tujuh Budi Utama"
19 Februari 2011 18:33 WIB
Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar. (ANTARA/Ampelsa)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: