Jakarta (ANTARA) - CEO & Co-Founder fintech P2P lending Akseleran Ivan Tambunan mengatakan Akseleran telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp495 miliar atau tumbuh hingga 100 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sepanjang kuartal III-2021.

"Realisasi pada kuartal ketiga tersebut juga mencatat kenaikan rata-rata bulanan sebesar 50 persen dibandingkan rata-rata bulanan di kuartal ketiga tahun 2020. Secara kumulatif, total penyaluran pinjaman usaha Akseleran sudah menembus sebesar Rp3,1 triliun lebih yang disalurkan kepada 2.600 peminjam di seluruh Indonesia," kata Ivan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Ivan, penyaluran pinjaman usaha Akseleran terus tumbuh sejalan dengan rasio kredit macet (NPL) yang semakin membaik. Pada Juli hingga September 2021, rata-rata setiap bulan NPL Akseleran hanya mencapai 0,08 persen dari total penyaluran pinjaman.

"Kami optimistis dapat menjaga rasio NPL Akseleran tetap rendah di bawah 1 persen hingga akhir tahun ini. Apalagi sejak 1 September 2021, Akseleran sudah mengimplementasikan proteksi asuransi kredit di setiap kampanye pinjamannya yang melindungi sebesar 99 persen pokok pinjaman dari risiko gagal bayar," imbuh Ivan.

Baca juga: Wamenkeu: Perkembangan fintech tunjukkan akselerasi digital RI

Sementara itu, selama Januari hingga September 2021, rata-rata per bulan NPL Akseleran tercatat berada pada angka 0,6 persen dari total pinjaman yang disalurkan. Pada periode yang sama, Akseleran tercatat sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp1,3 triliun atau tumbuh 103 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Lima sektor usaha yang memperoleh pinjaman terbesar yakni sektor baru bara, konstruksi, dan minyak serta gas. Ke depan, Ivan mengatakan akan terus memperluas penyaluran pinjaman usaha di luar Pulau Jawa, meski sejauh ini Akseleran telah menyalurkan pinjaman kepada pengusaha di wilayah Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Sumatra Utara.

"Secara kumulatif total penyaluran pinjaman usaha Akseleran untuk di luar Pulau Jawa sudah mencapai sebesar Rp168 miliar lebih atau 5,34 persen dari total penyaluran pinjaman. Secara target nasional untuk total penyaluran pinjaman usaha Akseleran di tahun 2021 adalah sebesar Rp2 triliun," jelas Ivan.

Untuk penambahan partner dalam skema loan channeling yang akan menjadi Institutional Lender Akseleran, Ivan menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berupaya meningkatkan jumlahnya.

"Hingga saat ini, Akseleran sudah memiliki belasan Institutional Lender partners dimana enam diantaranya berasal dari perbankan, yakni BCA, Bank Mandiri, Bank Jago, Bank J Trust, Bank OCBC NISP, dan BPR Supra. Adapun kontribusi penyaluran pinjaman dari perbankan melalui Akseleran sudah berada di kisaran 75 persen hingga 80 persen dari total Institutional Lender Akseleran dimana selebihnya berasal dari perusahaan-perusahaan multifinance maupun pegadaian," tambah Ivan.

Baca juga: OJK: Digitalisasi membantu pemerintah capai target inklusi keuangan

Baca juga: Presiden minta pembiayaan "fintech" untuk kegiatan produktif