Barcelona (ANTARA News) - Microsoft Corp berencana membuka platform mobile mereka kepada penyuplai "chipset" lain di luar Qualcomm Inc sebagai upaya meningkatkan penawarannya.

"Menambah dukungan kepada piranti keras baru ... itu benar-benar bagian dari strategi kami," kata Greg Sullivan, seorang manajer produk senior di Microsoft, dalam wawancara dengan Reuters pada pameran Mobile World Congress di Barcelona.

Minggu lalu Microsoft menandatangani kesepakatan dengan Nokia Oyj untuk menanamkan piranti lunak Windows Phone pada ponsel pintar perusahaan Finlandia itu. Ponsel Nokia pertama diharapkan meraih pasar paling cepat akhir tahun ini.

Beberapa pembuat ponsel pintar utama sudah menunjukkan model Windows Phone, tetapi Microsoft hanya mengendalikan 2 persen dari pasar ponsel pintar di kuartal terakhir. Nokia memiliki pangsa pasar kira-kira 30 persen.

Pesaing terkecil Qualcomm, ST-Ericsson, usaha patungan dari STMicroelectronics dan Ericsson, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka benar-benar fokus pada platform Microsoft untuk menghasilkan chip dan akan siap saat Nokia memperkukuh produksi ponsel baru Windows.

"Kini semua sudah berubah. Lingkungannya berbeda," kata Gilles Delfassy, Chief Executive ST-Ericsson, dalam wawancara.

Dia menambahkan bahwa dirinya tidak melihat kesepakatan eksklusif Qualcomm yang berlaku.

Delfassy mengatakan, ST-Ericsson akan siap untuk menawarkan chipset Windows Phone saat Nokia meningkatkan produksi range baru ponsel Microsoft-nya.

Cody Acree, analis dari William FInancial Group mengatakan bahwa menjadi satu-satunya untuk Qualcomm akan cenderung melumpuhkan daya saing ponsel Windows.

"Bila anda hanya memiliki sumber tunggal tidak ada persaingan harga. Bila anda ingin ponsel terbaik dengan harga terbaik, anda akan menginginkan lebih dari satu penyuplai," kata Acree.

ST Ericsson merupakan salah satu pemasok kunci untuk Nokia, Sony Ericsson dan Samsung Electronis. Delfassy mengatakan, lebih banyak konsumen utama akan diumumkan selanjutnya tahun ini.

(ENY/S026)