Jakarta (ANTARA) - Perusahaan sindikat pinjaman "online" (pinjol) di sebuah ruko Sedayu Square, ​​​​​​ Cengkareng, Jakarta Barat mengoperasikan 17 aplikasi ilegal.

"Ada 17 aplikasi, semuanya tidak terdaftar," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Wisnu Wardhana saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Menurut Wisnu, setelah dilakukan penggerebekan beberapa waktu lalu, kini terus dilakukan pendalaman dan pengembangan kasus terhadap perusahaan yang telah meresahkan masyarakat itu.

Wisnu membeberkan bahwa perusahaan tersebut merekrut puluhan karyawan untuk menjalankan 17 aplikasi ilegal berbeda itu.

Adapun saat Unit Kriminal Khusus Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat melakukan penggerebekan kantor sindikat pinjol pada Rabu (13/19), sebanyak 56 karyawan diamankan untuk didata.

Baca juga: Polri tangkap 7 tersangka sindikasi pinjol ilegal di Jakarta

Sejauh ini, enam orang ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan karyawan lainnya masih berstatus sebagai saksi untuk didalami lebih lanjut.

Satu dari enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka merupakan supervisor perusahaan.

"Satu orang supervisor perusahaan, lainnya eksekutor, 'debt collector', itu kita tetapkan (sebagai tersangka)," kata Wisnu.

Ia menambahkan bahwa para tersangka diduga menggunakan ancaman serta kata-kata kasar saat menagih utang kepada peminjam.

Para tersangka pun dijerat Pasal 27 Ayat 4 Undang-Undang No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Baca juga: Polisi gerebek kantor sindikat pinjaman online di Jakarta Barat

Polisi juga terus mengembangkan kasus ini guna mengetahui pemilik sindikat pinjol ilegal.